Suara.com - Ketua Umum Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Aria Indrawati mendorong pembentukan Komisi Nasional Disabilitas untuk mengawasi kerja pemerintah dalam menangani penyandang disabilitas, termasuk tunanetra.
"Kerja pemerintah harus diawasi lembaga independen, dan lembaga independen juga harus mewakili masyarakat," kata Aria di Solo, Senin (25/1/2016).
Dorongan tersebut ia sampaikan dalam konferensi pers Kampanye Nasional "Parade Tongkat Putih" memperingati Hari Ulang Tahun ke-50 Pertuni.
Menurut Aria, rencana pembentukan Komisi Nasional Disabilitas juga termasuk di dalam RUU disabilitas.
"Bersama organisasi-organisasi disabilitas lainnya, kami sedang mengawal proses legislasi RUU disabilatas di DPR. Tidak mudah ternyata mengawalnya. Sangat alot," ucap Aria.
Setelah ke tiga kota, yaitu Surabaya, Tuban, dan Semarang, tur sembilan kota oleh kalangan tunanetra yang bertajuk "Parade Tongkat Putih" akan sampai di kota kelahirannya di Solo pada, Selasa (26/1).
Pertuni telah melakukan sejumlah kegiatan untuk memperingati HUT ke-50 dengan berbagai kegiatan antara lain melakukan donor darah yang mengusung tajuk "1.000 Kantong Darah dari Tunanetra bagi Bangsa", menggelar operasi karatak secara gratis, penyerahan bantuan tongkat putih dari Lions Club kepada tunanetra.
Selain itu, ada penyerahan RUU disabilitas kepada pemerintah, dan parade dengan menggunakan tongkat putih yang saat ini sedang berlangsung.
Parade berlangsung selama 9 hari pada 23-31 Januari 2016. Setelah Solo, parade tongkat putih akan dilanjutkan ke Yogyakarta, Purwokerto, Garut, Bandung, dan berakhir di Jakarta dengan tema " Tongkat Putih adalah Pengganti Penglihatan Kami. Tongkat Putih adalah Identitas Kami". (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Kubu Nurhadi Protes Keterangan Saksi Berdasar Asumsi di Sidang Tipikor
-
PAN Setuju Pilkada Lewat DPRD, Tapi Ada Syaratnya
-
Mendagri Serukan Percepatan Pembersihan Sisa Banjir dan Pembangunan Hunian Tetap di Aceh Tamiang
-
Pakar: PP Terbit Perkuat Perpol 10/2025, Jamin Kepastian Hukum