Suara.com - Maqdir Ismail, pengacara mantan Direktur Utama PT. Pelabuhan Indonesia II Richard Joost Lino, mengingatkan penyidik KPK jangan menahan Lino dulu. Lino merupakan tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan quay container crane di Pelindo II tahun 2010.
"Saya kira ini memang harus diingatkan kepada penyidik, bahwa alasan penahanan itu harus sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Dasar yang ada, tidak bisa orang ditahan begitu saja, tidak sesuka-sukanya penyidik, nggak boleh seperti itu," kata Maqdir saat menyerahkan surat pemberitahuan mengenai ketidakhadiran Lino dalam pemeriksaan yang dijadwalkan KPK hari ini di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Kekhawatiran Maqdir didasarkan pada pengalaman selama ini. Seorang tersangka yang kalah dalam gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, KPK akan langsung menahannya setelah pemeriksaan.
Maqdir menegaskan kliennya sudah siap menghadapi kasus. Dia menyontohkan, Lino mau hadir ketika dipanggil penyidik Mabes Polri.
"Beliau sudah siap diperiksa, saya katakan kemarin pun beliau sudah lebih siap diperiksa akan, tetapi ya hari ini memang kondisinya seperti itu," kata Maqdir.
Apa langkah hukum yang akan ditempuh Lino setelah kalah di praperadilan, Maqdir tidak mau memberitahu wartawan.
"Ya lihat nanti ya, pasti insya Allah kami lihatlah, saya belum bisa mengatakan sesuatu apapun yang akan kita lakukan," kata Maqdir.
Hari ini merupakan agenda pemeriksaan pertama setelah Lino kalah di praperadilan. Tapi, Lino tidak datang ke KPK dengan alasan sejak semalam sesak nafas karena serangan jantung. Lino pun minta pemeriksaannya dijadwal ulang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Megawati Teken SK Baru! Dolfie Jadi Ketua DPD PDIP di Jateng
-
Ruang Genset Kantor Wali Kota Jaksel Terbakar, 28 Personel Gulkarmat Diterjunkan
-
Terima Laporan Danantara, Prabowo Percepat Kampung Haji dan Hunian Warga Terdampak Bencana
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil