Suara.com - Pasukan pemerintah Irak mengklaim telah berhasil merebut Kota Ramadi sepenuhnya dari tangan ISIS. Mereka mendesak para tentara ISIS keluar dari kawasan pinggiran kota tersebut.
Gubernur Provinsi Anbar Suhaib al-Rawi memuji keberhasilan pasukan keamanan Irak dan koalisi pimpinan Amerika Serikat atas keberhasilannya dalam membebaskan kota Ramadi. Kendati demikian, dirinya menekankan agar pihak terkait segera menyelesaikan masalah selanjutnya yakni soal keamanan dan bantuan kemanusiaan.
Saat ini, tidak ada warga sipil di Ramadi. Sebagian besar kawasan kota ditanami ranjau bom buatan atau yang dikenal dengan sebutan improvised explosive device (IED). IED tersebut ditinggalkan ISIS saat mereka mundur dari kota tersebut.
Sebenarnya, pasukan Irak, yang dipimpin pasukan elit anti-teror, telah berhasil mengusir ISIS dari pusat Ramadi sejak bulan Desember tahun lalu. Namun, pekerjaan mereka tak berhenti di situ. Mereka lalu menyerang ISIS yang berlindung di kawasan pinggiran. Ranjau bom yang dipasang ISIS juga mempersulit gerakan mereka.
Saat ini, kata Suhaib, keberadaan bom-bom tersebut mempersulit penduduk sipil yang ingin kembali ke rumah-rumah mereka.
"Masalah IED adalah sesuatu yang sulit diatasi," kata Suhaib.
Upaya pembersihan IED di Ramadi, kata Suhaib, terhambat karena kurangnya dana. Krisis ekonomi yang melanda Irak membuat Provinsi Anbar terlilit utang sehingga hanya bisa mengandalkan bantuan internasional untuk membangun kota kembali. Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), sedikitnya lebih dari 4.500 gedung rusak atau hancur dalam operasi untuk kembali merebut kota.
Ramadi jatuh ke tangan ISIS pada bulan Mei 2015. Ramadi jadi kota kedua di Irak, setelah Mosul, yang dikuasai ISIS pada tahun 2014. (Al Arabiya)
Berita Terkait
-
Gaya Melatihnya Mirip Shin Tae-yong! Benarkah Jesus Casas Jadi Jawaban Timnas Indonesia?
-
Berjiwa Ksatria, Rizky Ridho Akui Buat Kesalahan saat Lawan Irak
-
Baru Dipecat PSSI, Patrick Kluivert Malah Jadi Idola Publik Irak dan Diminta Gantikan Graham Arnold
-
Miliki Poin Sama dengan Irak, Mengapa Arab Saudi yang Lolos ke Piala Dunia? Ulah AFC Lagi?
-
Senasib dengan Timnas Indonesia, Bintang Irak Aymen Hussein Kecam Sistem Kualifikasi Zona Asia
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
Terkini
-
Usai Cecar 3 Biro Travel Haji di Yogyakarta, KPK Sita Uang dalam Mata Uang Asing
-
Mikroplastik di Air Hujan Bisa Picu Stroke? Ini Penjelasan Lengkap BRIN dan Dinkes
-
Bahlil Minta Relawan dan Organisasi Sayap Partai Golkar Setop Laporkan Akun Penyebar Meme
-
Kejagung Bongkar Kebohongan Sandra Dewi soal 88 Tas Mewah Hasil Endorsement, Begini Faktanya!
-
"Sudah Biasa Dihina Sejak Kecil" Jawaban Pasrah Bahlil Lahadalia untuk Pembuat Meme
-
Datang ke Bareskrim, Lisa Mariana Pasrah Jika Ditahan: Doakan Saja yang Terbaik
-
Rismon Sianipar Bongkar Dugaan Kejanggalan Ijazah Gibran: Enggak Ada Ijazah SMA-nya!
-
Skandal Ekspor POME, Kejagung Geledah Sejumlah Kantor Bea Cukai
-
kumparan AI for Indonesia 2025 Mempercepat Dampak Nyata Kolaborasi Penerapan AI
-
Kejagung Ungkap Alasan Memanggil PT Google Indonesia dalam Perkara Nadiem Makarim