Suara.com - Ketua Umum Kosgoro 1957 Agung Laksono seharusnya melantik pengurus baru DPP Kosgoro 1957 di kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Jakarta, Jumat (12/2/2016). Namun, kegiatan tersebut batal karena gedung tersebut tidak boleh mereka gunakan.
Menurut pengamatan Suara.com, pada pukul 15.00 WIB, beberapa kader yang hendak masuk kantor DPP dihalang-halangi petugas keamanan.
Lalu, terjadilah perdebatan. Anggota Kosgoro 1957 tetap bersikeras masuk ke area gedung untuk mengadakan jumpa pers.
Petugas keamanan gedung pun tetap berusaha menghentikan mereka. Petugas sampai mematikan lampu ruangan yang akan dipakai buat konferensi pers.
"Nggak boleh masuk bu, nggak ada kegiatan di sini, kegiatannya di Pecenongan, tidak boleh ada kegiatan di sini," kata salah satu petugas keamanan.
Pacenongan yang dimaksud petugas keamanan adalah tempat acara pelantikan pengurus Kosgoro di Hotel Redtop yang diselenggarakan Azis Syamsuddin.
Kendati dilarang petugas keamanan menyelenggarakan kegiatan di DPP, anggota Kosgoro tetap berusaha untuk menyelenggarakan jumpa pers.
"Kami juga bagian dari Golkar, masa nggak boleh, kami juga punya hak di kantor ini," kata Ketua Perempuan Kosgoro 1957 Nurlela.
Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Kolektif Kosgoro 1957 Sabil Rahman mengatakan PPK harusnya melantik Gerakan Perempuan Kosgoro 1957, Barisan Muda Kosgoro 1957, Himpunan Mahasiswa Kosgoro 1957, dan Himpunan Pengusaha Kosgoro 1957.
"Sebenarnya pada sore ini kami akan melaksanakan acara di DPP Golkar yakni pelantikan empat gerakan Kosgoro 1957. Kemudian yang anda saksikan, tadi jam 11.00 kantor Kosgoro digembok oleh pihak yang tidak bertanggungjawab, tidak perlu kami sebutkan namanya yang tidak bertanggung jawab," ujar Sabil dalam jumpa pers.
Sabil mengungkapkan peristiwa ini membuktikan masih ada permasalahan di internal Golkar. Sabil mewakili Agung Laksono.
"Kata Pak Agung soal tempat bukan persoalan yang substansif dan sangat teknis, Kosgoro bisa mencari tempat yang jauh lebih baik dari ini, tapi bukan ini masalahnya. Masalahnya kami ingin tunjukkan ke publik proses rekonsiliasi Golkar sudah berjalan dengan baik, karena Kosgoro bagian dari Golkar," katanya.
Sabil mengatakan Agung telah menginstruksikan agar tetap menjaga kebersamaan dan menjaga rekonsiliasi.
"Kata Pak Agung, agar teman-teman Kosgoro bertindak waras sehat dan rasional dan tidak terpancing untuk melakukan langkah-langkah lain," kata Sabil.
"Maka itu kami punya hak untuk memakai tempat ini, apalagi ini bagian dari rekonsiliasi partai sebenarnya, sebagai bagian dari Tri Karya yang tujuannya untuk memperkuat posisi Golkar. Kemudian yang terjadi hari ini itu sungguh kita sesalkan ada kejadian sore ini (pelarangan masuk DPP Golkar)," Sabil menambahkan.
Acara konferensi pers tetap berlangsung meski ruangan DPP gelap gulita karena listrik tidak dinyalakan petugas keamanan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 Oktober 2025, Banjir 16.000 Gems dan Pemain Acak 106-110
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
'Sakit Hati' Lama Terbongkar di Pengadilan, Jusuf Hamka: Saya Dizalimi Hary Tanoe
-
Survei: 83,5% Publik Puas Kinerja Prabowo, Program Energi Bahlil Bikin Hemat Triliunan
-
Menteri ESDM Bahlil Jelaskan Aturan Baru Soal Perpanjangan IUPK, Ini Syarat Lengkapnya!
-
Kenapa Indonesia Panas Banget? Ini Jawaban Lengkap dari BMKG
-
Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera, OC Kaligis 'Skakmat' Jaksa Pakai Saksi Mereka Sendiri
-
Bukan Feodalisme, Ustaz Adi Hidayat Sebut Cium Tangan Kiai Itu Warisan Adab
-
Semarang Peringati Pertempuran Lima Hari, Generasi Muda Didorong Memaknai Patriotisme
-
Baru Sebulan Menjabat, Purbaya Jadi Menteri Paling Bersinar di Kabinet Prabowo-Gibran
-
Lewat Creative Financing, Dampak Pengurangan DBH untuk Jakarta Bakal Terminimalisir
-
Politik Pangan Nasional, SPI Ungkap Dugaan Pelemahan Bapanas Demi Impor