Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. [suara.com/Oke Atmaja]
Baca 10 detik
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menegaskan bahwa pihaknya akan menindak tegas terhadap sejumlah anggota Polri dan beberapa anggota Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) TNI yang ditangkap kasus dugaan penyalahgunaan narkoba jenis sabu. Mereka ditangkap di Perumahan Kostrad, Jalan Tanah Kusir Raya, Jakarta Selatan, pada Senin (22/2/2016) kemarin.
"Siapapun yang melanggar harus ditindak tegas, tidak ada kecuali," kata Haiti di kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (23/2).
Namun dia belum bisa menjelaskan, apakah sejumlah anggota Polri yang ditangkap bersama anggota Kostrad kasus narkoba itu akan dipecat atau tidak. Menurut dia hukuman yang akan diterapkan adalah hukuman tindak pidana narkoba.
"Ini kan hukuman pidana, tetapi kalau nanti juga (terbukti pelanggaran) kode etik akan dijatuhkan sanksi. Jadi siapapun yang terlibat di situ harus diproses, apalagi kalau melanggar hukum," ujar dia.
Dia menegaskan bahwa pihaknya tidak akan melindungi anak buahnya yang melanggar hukum pidana.
"Kami tidak akan melindungi anggota-anggota yang melanggar hukum. Kami tetap akan memproses," tegas dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen TNI Mohamad Sabrar Fadhilah mengakui ada penangkapan terhadap sejumlah anggota Kostrad di perumahan Kostrad, Jalan Tanah Kusir Raya, Jakarta Selatan, Senin kemarin.
"Iya, betul. Pada prisnipnya peristiwa itu benar ada. Kami lakukan pengecekan, pemeriksaan ke dalam karena memang kami konsen pada kasus narkoba yang semakin membahayakan di republik kita ini," kata Fadhilah kepada Suara.com, Selasa (23/2).
Fadhilah menambahkan saat ini proses pemeriksaan terhadap anggota Kostrad sedang berlangsung.
"Dari situ, sekarang ini orang-orang yang terlibat di dalamnya sedang diperiksa, ditindak lanjuti," kata dia.
Saat ini, kata Fadhilah, kasus tersebut masih ditangani Kostrad.
Menurut informasi, tiga anggota Kostad yang diamankan yakni Sertu Anton Siregar/Sintel Kostrad, Kopka Nasikun/Ajen Kostrad, Kopka Bambang/Pal Kostrad.
Selain itu, lima anggota polisi juga dikabarkan ikut ditangkap. Mereka adalah Briptu Endi dari Polres Jakarta Selatan yang tugas di KPK, Aiptu Alfi bertugas di Mabes Polri. Bripka Agus Beler tugas di Polsek Kebayoran lama, Aipda Wandi tugas di Polres Jakarta Selatan, Aiptu Arip tugas Polres Tangerang Selatan.
Dalam operasi tersebut lima warga perumahan Kostrad juga ikut terjaring, yakni Hidayat, Olan, Joni, Supri, Sugeng.
Anak mantan Wakil Presiden Hamzah Haz yang kini jadi anggota DPR dari Fraksi PPP, Fanny Safriansyah alias Ivan Haz, kabarnya juga ikut ditangkap.
Ketika dimintai tanggapan soal apakah Ivan Haz juga ditangkap, Fadhilah mengatakan belum dapat memastikannya.
"Itu masih informasi-informasi, tidak mau saya tidak menyebutkan nama. Belum tahu saya," kata Fadhilah.
"Untuk menghindari opini yang berkembang, sebaiknya beri kesempatan kami melakukan pemeriksaan," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
-
Kepala BNN Beberkan Ciri-Ciri Anak Pengguna Narkoba: Mata Merah hingga Pola Tidur Terbalik
-
Gubernur Bobby Nasution Beri Pesan ke Pendawa Indonesia: "Nek Wani Ojo Wedi-wedi" Berantas Narkoba
-
Raffi Ahmad Diisukan Jadi Menpora, Ingat Lagi Jejak Digitalnya Tersandung Kasus Narkoba
-
5 Buronan Kakap Sri Lanka Terciduk usai Ngumpet di Kebon Jeruk Jakbar, Kasus-kasusnya Ngeri!
-
Penggerebekan di Apartemen Kebon Jeruk, Buronan Narkoba dan Pelaku Kasus Pembunuhan Diciduk
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!
-
Menkeu Purbaya Bahas Status Menteri: Gengsi Gede Tapi Gaji Kecil
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara