Suara.com - Sebagian anggota DPRD DKI Jakarta sore ini akan menyambangi tempat prostitusi di Kalijodo, Jakarta Utara. Menurut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mereka ingin melihat ada apa yang tersisa di sana.
"Bagus, nggak apa-apa, dia (DPRD DKI) pengin lihat ada sisa-sisa apa," kata Ahok usai meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak Amir Hamzah, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (26/2/2016).
Padahal kata Ahok pekerja seks komersial yang biasa mangkal di Kalijodo sudah pada meninggalkan tempat tersebut setelah pemerintah provinsi DKI mewacanakan menggusur bangunan warga yang berdiri di jalur hijau.
Pemprov DKI pada Kamis (18/2/2016) telah mengeluarkan surat peringatan satu atau SP1, dan pada Kamis (25/2/2016) kembali mengeluarkan surat peringatan kedua. Hal ini bertujuan agar mereka mau mengosongkan rumah dan membongkar bangunannya sendiri.
"PSK-nya udah pulang kampung kok, (atau) cari lokasi baru dia," kata Ahok.
Ahok memastikan setelah SP 2 diberikan kemarin, SP 3 akan dilayangkan pada Minggu (28/2/2016) dan selanjutnya akan dikeluarkan surat perintah bongkar. Penertiban kata Ahok akan dilakukan pada Senin (29/2/2016).
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik tak sepakat kalau kunjungan anggota dewan yang baru mau akan dilakukan hari ini dianggap telat.
"Nggak, kita nggak telat, terus apalagi mau pake SPB (surat perintah bongkar), kesiapan kan katanya mau eksekusi, kita mau tahu persiapan suasananya sudah kondusif apa nggak. Itu komisi A. Kalau saya mah kapan saja mau ke sana. Tapi kali ini nggak ke sana kan sudah ada koordinatornya," kata Taufik.
Saat ini sebagian warga Kalijodo telah mengosongkan dan membongkar bangunannya sendiri, sebagian dari mereka pun sudah banyak yang pulang ke kampung halaman, dan pindah ke rumah susun bagi mereka yang memiliki KTP DKI.
Berita Terkait
-
Mau Revitalisasi RPTRA Kalijodo yang Ditinggal Anies, Pramono: Nanti Bisa Buat Jogging hingga Teater
-
Sejarah Taman Kalijodo, Peninggalan Ahok yang Terbengkalai Sekarang Ingin Dibenahi Pramono Anung
-
Mau Benahi Taman Kalijodo Peninggalan Ahok, Pramono: Ternyata Warga Sana Tidak Suka Main Skateboard
-
Jaman Jabat Gubernur DKI, Anies Tutup Alexis dan Ahok Tutup Kalijodo, Greget Mana?
-
Beda Kelas Anies Baswedan Tutup Alexis dan Ahok Saat Tutup Kalijodo, Lebih Ganas Mana?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO