Suara.com - Senator Fahira Idris mengatakan temuan tumpukan bungkus kabel hingga belasan truk di gorong-gorong Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, yang mengakibatkan banjir di sekitar Istana menandakan masih buruknya sistem dan manajemen pengelolaan dan pemantauan saluran air di Jakarta.
Harusnya, kata dia, menjelang musim hujan, Dinas Tata Air sudah memastikan tidak ada hambatan di semua saluran air sehingga air hujan mengalir lancar.
“Disabotase atau tidak, temuan kulit kabel ini bukti pengelolaan drainase Jakarta buruk. Harusnya menjelang musim hujan, pengecekan semua saluran air dilakukan tiap hari, terlebih di Medan Merdeka Selatan yang kita tahu area ring satu. Kalau rutin dicek tiap hari, tidak mungkin ujug-ujug saluran air bisa tertimbun 12 truk lebih kulit kabel, pasti langsung ketahuan. Memuntahkan kabel sebanyak 12 truk ke saluran air itu butuh waktu tidak sebentar. Itu juga kalau benar disabotase,” ujar senator asal Jakarta melalui pernyataan tertulis yang diterima Suara.com, Jumat (4/3/2016).
Fahira menilai tata ruang Jakarta masih amburadul, ditambah usia drainase yang sudah uzur dan tidak dikelola dengan baik membuat banjir akan terus menyapa warga. Idealnya, sebelum musim penghujan datang, Pemprov DKI Jakarta sudah ada pemetaan permasalahan sehingga persoalan saluran air yang tersumbat, pompa yang tidak berfungsi, listrik yang mati, ataupun tuduhan-tuduhan sabotase, tidak terus menjadi alasan setiap banjir datang.
Fahira mengungkapkan setiap terjadi banjir, wacana yang selalu dilemparkan Pemprov DKI bukan menjelaskan apa yang menjadi solusi agar hambatan yang mengakibatkan banjir bisa diurai dan diselesaikan, tetapi opini-opini lain yang sama sekali tidak menyentuh substansi persoalan.
“Banjir kemarin, kan lebih karena sistem drainase kita tak mampu menampung air hujan, bukan karena air kiriman, karena saya lihat tidak ada sungai yang meluap. Makanya, tidak ada pilihan lain, sistem drainase di Jakarta harus dievaluasi total karena curah hujan dari tahun ke tahun semakin tinggi,” kata Wakil Ketua Komite III Dewan Perwakilan Daerah.
Jika nanti hasil evaluasi sistem drainase di seluruh Jakarta harus dirombak total, maka perombakan harus jadi program jangka pendek karena sudah mendesak. Pemprov DKI Jakarta, kata Fahira, harus punya rencana penanganan banjir yang komprehensif.
“Harus komprehensif. Proyek pengadaan pompa, genset, tanggul, betonisasi, dan lain sebagainya itu, takkan bebaskan Jakarta dari banjir. Anggaran penanganan banjir di Jakarta besar, harusnya sistem drainase bisa lebih baik,” ujar Fahira.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres