Suara.com - Penyidik kepolisian Rusia menjerat Gyulchekhra Bobokulova, (38), tersangka pemenggalan balita di Moskow, dengan pasal pembunuhan. Ia dituduh membunuh balita difabel berusia empat tahun tersebut dan memamerkan potongan kepalanya di jalanan Moskow.
Komite penyidik menyatakan bahwa Bobokulova, sang perempuan warga Uzbekistan itu, akan terlebih dahulu menjalani tes psikologi dan obat-obatan untuk memastikan kondisi mentalnya.
Hukuman maksimal untuk kasus pembunuhan anak, sebagaimana dilansir Al Arabiya, adalah penjara maksimal 25 tahun. Di Rusia, seorang perempuan pelaku kejahatan tidak boleh dipidana melebihi 25 tahun.
Namun, seorang terdakwa tidak bisa divonis penjara jika terbukti mengidap kelainan jiwa.
"Penyelidikan saat ini tengah mempelajari kepribadian tersangka dan mencari tahu motif kejahatan yang ia lakukan," kata Komite Penyidik dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Jumat (4/3/2016).
Bobokulova diringkus pada hari Senin (29/3/2016) saat membawa potongan kepala balita yang ia bunuh di depan sebuah stasiun kereta api di Moskow. Korban adalah balita yang dirawatnya.
Saat berada di kantor pengadilan, Rabu (2/3/2016), Bobokulova menyatakan kepada jurnalis bahwa ia melakukan perbuatan keji tersebut atas perintah Allah. Sementara, dalam sebuah wawancara video yang beredar di internet, ibu tiga anak itu mengatakan bahwa perbuatannya dilakukan sebagai balas dendam atas serangan yang dilakukan pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin di Suriah.
Spekulasi soal motif kejahatan Bobokulova bermunculan. Sejumlah kerabat Bobokulova di Uzbekistan menyebut, perempuan tersebut mengidap gangguan kejiwaan.
Spekulasi lain soal kemungkinan radikalisasi yang dialami Bobokulova pun muncul. Media Rusia Moskovsky Komsomolets menyoroti suami Bobokulova, Mamur Dzhurakulov (48) yang ditahan di Tajikistan, beberapa hari lalu.
Salah satu putra Bobokulova, Rakhmatillo Ashurov, kepada kepolisian Uzbekistan mengatakan bahwa sang ibunda menjadi penganut agama yang taat setelah bertemu dengan Dzhurakulov. Putra Bobokulova juga mengatakan bahwa sang ibu pernah menyatakan keinginannya bergabung dengan ISIS di Suriah. (Al Arabiya)
Berita Terkait
-
Sinyal Kuat dari Kremlin: Putin Jawab Langsung Undangan Prabowo, Siap Datang ke Indonesia
-
Prabowo Ungkap Alasan Sebenarnya di Balik Kunjungan ke Moskow Bertemu Putin
-
Usai dari Pakistan, Prabowo Lanjut Lawatan ke Moscow, Bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Harga Minyak Melemah: Dibayangi Ketidakpastian Damai Rusia-Ukraina dan Keputusan The Fed
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan
-
BGN Atur Ulang Jam Kerja Pengawasan MBG, Mobil Logistik Dilarang Masuk Halaman Sekolah
-
BGN Memperketat Syarat Sopir MBG Pasca Insiden Cilincing, SPPG Tak Patuh Bisa Diberhentikan
-
Bupati Kini Jadi 'Dirigen' Program MBG, Punya Kuasa Tutup Dapur Nakal
-
Program MBG Bikin Ibu di Lumajang Kantongi Ratusan Ribu, Ekonomi Lokal Melesat
-
Babak Penentuan Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Polisi Gelar Perkara Khusus Senin Depan
-
Kebahagiaan Orangtua Siswa SMK di Nabire Berkat Program Pendidikan Gratis
-
Sosialisasi Program Pendidikan Gratis, SMK Negeri 2 Nabire Hadirkan Wali Murid