Suara.com - Terpidana kasus pembalakan liar dan pencucian uang, Labora Sitorus, melarikan diri saat akan dieksekusi pindah dari lembaga pemasyarakatan (Lapas) Kota Sorong ke Lapas Cipinang Jakarta.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan, perlu adanya evaluasi mendalam di lapas.
"Ya saya kira, itu juga satu hal yang harus kita lihat ya. Banyak sekali kelemahan-kelemahan kita termasuk di dalam penanganan di lapas, maupun di tempat-tempat yang seharusnya kita lihat sebagai tempat pembinaan, tetapi justru mudah untuk diterobos," ujar Fadli di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (5/2/2016).
Lebih lanjut, Fadli menegaskan evaluasi yang dilakukan harus menyeluruh. Tujuannya, agar narapidana yang berada di dalam lapas tidak asal diberikan izin untuk keluar kecuali menderita sakit.
"Kita kan tahu bahwa itu common practice yang selalu ada. Mereka berada di dalam, diizinkan keluar dan sebagainya. Saya kira itu harus ada sesuatu koreksi total terhadap itu, sehingga tidak mudah mereka yang di dalam lapas untuk izin keluar dengan berbagai macam alasan. Kecuali memang sakit," ucapnya.
Fadli berjanji, DPR akan mengevaluasi kasus kaburnya Labora, supaya hal semacam ini tidak terulang.
"Saya kira nanti di Komisi III akan mengevaluasi terkait hal itu. Saya kira ini kan baru kejadian, nanti akan dilakukan sendiri (evaluasi) dengan komisi terkait," ungkapnya.
Eksekusi pemindahan Labora oleh pihak LP Sorong dan tim Kementerian Hukum dan HAM, pada Jumat (4/3/2016), dikawal ratusan aparat Polres Sorong Kota dan Brimob Polda Papua Barat.
Namun, tim eksekusi dan aparat kepolisian tidak berhasil menemukan Labora di kediamannya. Labora diduga telah melarikan diri melalui jalur laut sebelum tim eksekutor tiba di rumahnya.
Tag
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun