El Pais, surat kabar terlaris di Spanyol, mempertimbangkan untuk mengakhiri edisi cetak dan memfokuskan pada daring. Dalam pernyataan yang dirilis Jumat (4/3/2016) waktu setempat kepala editor El Pais mengatakan langkah ini merupakan kecenderungan global bahwa surat kabar nasional tertekan oleh internet.
Koran yang meraih reputasi sebagai surat kabar demokratis Spanyol menyusul wafatnya diktator Francisco Franco itu melaporkan, pihaknya telah mengalami penurunan jumlah pembaca sejak krisis ekonomi melanda Spanyol pada 2008.
Kemungkinan salah satu koran paling berpengaruh di dunia Hispanik itu menghentikan edisi cetaknya muncul setelah surat kabar Independent di Inggris menghilang dari peredaran pada Maret, dan pemiliknya hanya menerbitkan surat kabar daring.
"Langkah mengganti kertas menjadi digital hanyalah satu bagian dan bahkan bukan terbesar dari banyak langkah yang harus diambil surat kabar sampai kita menemukan ruang sejati di masa depan," ujar Antonio Cano, pemimpin redaksi El Pais dalam surat terbuka yang ditujukan kepada para karyawannya.
Cano meyakinkan bahwa staf El Pais berkomitmen menerbitkan edisi cetak "selama mungkin," namun dia juga mengatakan akan bekerja untuk membangun sarana digital yang lebih baik menanggapi tuntutan pembaca.
"Kita sudah dapat mengasumsikan bahwa kebiasaan membeli surat kabar di kios koran menjadi sangat rendah," kata Cano.
Ia menambahkan, kini semakin banyak orang, khususnya anak muda, mencari informasi dari internet dan mereka mengonsumsinya dengan cara yang berbeda.
Seperti banyak surat kabar Spanyol lainnya, El Pais yang didirikan pada 1976, mengalami masalah keuangan ketika pendapatan iklan anjlok selama krisis ekonomi. Sirkulasi El Pais terus menurun, menyusut 15 persen tahun lalu menjadi sekitar 220.000 eksemplar. Namun, bisnis daringnya telah tumbuh, dengan pengguna daring meningkat 15,3 persen tahun lalu menjadi rata-rata 13,5 juta pengguna per bulan. (Reuters)
Tag
Berita Terkait
-
Analisa Netizen, Terungkap Alasan Koran Jepang Crop Foto Prabowo
-
Kontroversi Foto Prabowo Dicrop Koran Jepang: Alasan dan Respons Publik
-
Bangga Sejajar Putin & Kim Jong Un, Eh Foto Prabowo Malah 'Dihapus' Koran Jepang!
-
Nikita Mirzani Marah Rekeningnya Diobrak-abrik, BCA: Permintaan Penegak Hukum
-
Saldo BCA Prioritas Minimal Berapa? Nikita Mirzani Geram Rekening Korannya Diungkap saat Sidang
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Cegah Pencatutan Nama Buat Korupsi, Kemenkum Wajibkan Verifikasi Pemilik Asli Perusahaan via Notaris
-
Siap Rekonsiliasi dengan Kubu Agus, Mardiono Sebut Akan Difasilitasi 'Orang-orang Baik', Siapa?
-
Demo di Tengah Reses DPR: Mahasiswa Gelar 'Piknik Protes' Sambil Baca Buku, Cara Unik untuk Melawan
-
IETD 2025: Energi Bersih Bisa Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Bagaimana Caranya?
-
Berkaca dari Kasus Al-Khoziny, DPR Usulkan Pemerintah Beri Subsidi IMB untuk Pondok Pesantren
-
Susul Viral Tepuk Sakinah, Kini Heboh Tepuk Pajak dari Pegawai DJP
-
Di Depan Perwakilan Keluarga, Polisi Akui Belum Temukan HP Pribadi Arya Daru
-
Demo di DPR, Koalisi Sipil hingga Mahasiswa Desak Hentikan Represi dan Bebaskan Tahanan Politik
-
HUT ke-80 TNI di Monas Hasilkan 126,65 Ton Sampah!
-
Pemerintah Tegaskan Pasal 8 UU Pers Sudah Jamin Perlindungan Hukum bagi Wartawan