Suara.com - Konsep pembangunan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dikritik sejarawan Betawi J. J. Rizal. Rizal menilai konsep yang diterapkan di Jakarta cenderung meniru Singapura, ketimbang menonjolkan identitas sendiri, yaitu Betawi. Maka wajar kalau lambat laun budaya Betawi hilang.
Menanggapi hal tersebut, Ahok menegaskan konsep pembangunannya tetap memasukkan nilai-nilai kebudayaan Betawi. Misalnya, kata Ahok, pemerintah mengeluarkan banyak anggaran untuk mempercantik cagar budaya Setu Babakan, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
"Kita habisin uang gitu banyak buat Setu Babakan," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (7/4/2016).
Ahok menilai Rizal kurang update informasi pembangunan di Jakarta.
"Mungkin J. J. Rizal kurang baca kali ya," kata Ahok.
Sebelumnya, Rizal menilai konsep pembangunan Jakarta hanya meniru Singapura. Yang terjadi kemudian, menurut Rizal, kebudayaan Betawi sebagai identitas Ibu Kota pelan tapi pasti lenyap. Dia sangat menyayangkan konsep penataan kota yang diterapkan Ahok.
"Sekarang aja pak gubernur (Ahok) selalu ngomong, 'kota yang kita tuju adalah kota yang seperti Singapur.' Jadi kita tidak punya identitas, selain identitas yang akan di-Singapurakan, bukan di-Betawikan," kata Rizal usai menghadiri diskusi bertema Tantangan Budaya Betawi dalam Arus Liberalisasi Global di Warung Komando, Jalan Dr. Saharjo, nomor 1, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (6/4/2016).
Rizal mengatakan seharusnya penataan kota Jakarta mengutamakan identitas Betawi yang sudah ratusan tahun ada.
Itu sebabnya, penggagas Komunitas Bambu itu menuding Ahok lebih tunduk kepada pemilik modal ketimbang budaya Betawi.
"Karena ada proyek developmentalisme yang raksasa, yang merupakan bagian kekuatan modal dunia. Dan kekuatan modal ini punya kebudayaan sendiri untuk ciptakan kosmopolit-kosmopolit dalam ilmu arsitektur disebut kosmopolit anonim, kosmopolit yang tidak bernama, tidak beridentitas, karena memandang kota hanya sebagai ruang kapital distrik, bukan ruang kebudayaan, bukan tempat hidup bersama," kata dia.
Rizal menambahkan seharusnya Ahok membangun kota dengan konsep yang tak dimiliki kota di negara lain.
"Seolah-olah tidak punya ingatan tentang tradisi, budaya yang menyejarah dan membuat kita sadar bahwa kita ini sebuah kota yang punya umur yang panjang, dan umur yang panjang ini diisi oleh pertemuan-pertemuan ragam etnik, ras, dan bersama membuat kebudayaan, dan kebudayaan itu yang justru kita lupakan," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Muncul SE Kudeta Gus Yahya dari Kursi Ketum PBNU, Wasekjen: Itu Cacat Hukum!
-
Drone Misterius, Serdadu Diserang: Apa yang Terjadi di Area Tambang Emas Ketapang?
-
Wujudkan Kampung Haji Indonesia, Danantara Akuisisi Hotel Dekat Ka'bah, Ikut Lelang Beli Lahan
-
Banyak Terjebak Praktik Ilegal, KemenPPPA: Korban Kekerasan Seksual Sulit Akses Aborsi Aman
-
Sejarah Baru, Iin Mutmainnah Dilantik Jadi Wali Kota Perempuan Pertama di Jakarta Sejak 2008
-
Yusril Beri 33 Rekomendasi ke 14 Kementerian dan Lembaga, Fokus Tata Kelola Hukum hingga HAM Berat
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar