Suara.com - Kepala Badan Geologi pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono mengatakan tidak semua gunung api aktif berbahaya. Kata lelaki yang biasa disapa Mbah Rono itu, warga di kaki gunung dapat hidup berdampingan dengan alam.
"Ada 127 gunung api aktif di Indonesia, yang terbanyak di Pulau Jawa, namun tidak semua gunung api berbahaya karena warga di kaki gunung dapat hidup berdampingan dengan gunung api," kata ahli kegunungapian ini dalam diskusi Budaya Hidup Harmonis Bersama Gunung Api di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Senin (7/3/2016).
Menurutnya, hidup harmoni dengan alam merupakan jalan untuk menjembatani kejujuran gunung api dan kemauan manusia hidup di sekitar gunung api. Namun hingga kini masyarakat masih memendam ketakutan terhadap gunung api.
"Ketika mendengar kenaikan status sebuah gunung maka paradigma masyarakat luas selalu berpikir akan ada potensi bahayanya, sehingga cenderung cemas. Padahal justru warga pada radius terdekat kaki gunung api menilai hal tersebut menjadi biasa karena sudah hidup berdampingan dengan alam," kata dia.
Surono menyebutkan, tidak hanya bencana erupsi, Indonesia juga dihadapkan pada risiko bencana gempa bumi. Bahkan terhitung sejak tahun 2000, ada 12 kali kejadian bencana gempa bumi terbesar di seluruh dunia yang sudah menelan korban lebih dari 1.000 jiwa.
Ia mencontohkan, sektor pariwisata Indonesia selalu merasa dirugikan dengan kenaikan status sebuah gunung, padahal banyak negara di dunia justru memanfaatkan aktivitas gunung api sebagai objek wisata unggulan.
"Saat ini Gunung Bromo sedang erupsi, namun pemberitaan di media massa cenderung melebih-lebihkan informasi mengenai dampak abu vulkanik. Kemudian Suku Tengger juga diminta untuk direlokasi. Padahal jarak aman di radius 2,5 kilometer hanya sampai di lautan pasir, tidak ke rumah warga," jelasnya.
Menurut dia Suku Tengger sempat menolak untuk direlokasi ke daerah yang dinilai aman oleh pemerintah setempat, karena di tempat tinggalnya masih belum ada gejala bencana yang serius. Memang tidak mudah merelokasi warga terkait letak geografis. Namun harus ada pengetahuan pada masyarakat terkait penaggulangan bencana erupsi.
"Saya berharap agar bencana jangan dibuat proyek oriented oleh pihak-pihak tertentu guna mencairkan dana. Seharusnya mereka lebih sadar dengan berbagai aspek di dalamnya, seperti psikologis maupun ekonomi," jelasnya.
Surono menjelaskan meski memiliki gunung api terbanyak sedunia, untuk saat ini alat pemantuan gunung api di Indonesia terbilang tua karena terbuat pada tahun 1982. Namun hanya gunung di Sulawesi Utara saja yang alatnya sudah diremajakan. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
Terkini
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD
-
Jerit Konsumen saat Bensin Shell dan BP Langka, Pertamina Jadi Pilihan?
-
Warga Jakarta Siap-siap, PAM Jaya Bakal Gali 100 Titik untuk Jaringan Pipa di 2026
-
Maling Santuy di SMAN 5 Bandung! Wajah Terekam CCTV, Gondol Laptop Saat Siswa Belajar di Lab
-
IPO PAM Jaya, Basri Baco Ingatkan Nasib Bank DKI: Saham Bisa Anjlok, Negara Rugi
-
Pemuda di Cilincing Dibunuh karena Masalah Cewek, Pembunuhnya Sempat Kabur ke Bengkulu
-
"Kita Rampok Uang Negara!", Viral Ucapan Anggota DPRD Gorontalo, BK Duga Pelaku Mabuk Berat
-
Pupuk Indonesia Sediakan 11.384 Ton Pupuk Subsidi di Sultra, Sambut Musim Tanam
-
Viral Seruan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kakorlantas Polri Ngaku Larang Anak Buah Pakai Strobo: Berisik!