Suara.com - Sukses Jorge Lorenzo menggenggam trofi juara dunia MotoGP tahun lalu tak ditampik pihak Movistar Yamaha membuat pembalapnya itu naik harga jualnya. Namun begitu, pihak Yamaha juga tak ingin kalah "harga", khususnya terkait negosiasi kontrak baru Lorenzo.
Dalam hal ini, Yamaha siap adu "jual mahal" dengan pembalap Spanyol itu. Kompetitifnya paket motor Yamaha YZR-M1 yang ditunggangi Lorenzo jadi kartu truf bagi mereka untuk tawar-menawar nilai kontrak baru Lorenzo.
Poin utama yang ditegaskan pihak Yamaha adalah tidak akan berikan kenaikan gaji yang terlalu tinggi bagi pembalap kelahiran Mallorca, Spanyol, 4 Mei 1987, itu yang kontraknya habis akhir musim ini.
"Kami tahu bagaimana pasar bekerja dan berapa harga pasarannya. Kami siap bayar pembalap kami sesuai harga pasar, bukan melampaui harga itu. Kami tak akan lakukan perang penawaran, karena kami berada di posisi yang diuntungkan untuk menawarkan banyak pembalap bergabung dengan kami," kata bos Movistar Yamaha, Lin Jarvis.
"Motor kami sangat kompetitif dan kami tidak perlu hamburkan uang terlalu banyak untuk bayar pembalap. Bagi sebagian besar pembalap, mereka tentunya berpikir jadi kesempatan menarik bergabung dengan kami, terlebih kami telah membuktikan itu saat ini," lanjut Jarvis.
Sebelumnya, Lorenzo menegaskan ingin pensiun bersama Yamaha. Dia berharap kontraknya bisa segera diperbaharui pada pertengahan musim ini. Beberapa tim besar MotoGP seperti Honda dan Ducati sendiri dikabarkan tertarik memakai jasa Lorenzo jika dia tak perpanjang kontrak dengan Yamaha. (Vavel)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?