Suara.com - Seorang Warga Negeri Batin, Kabupaten Waykanan meninggal tidak wajar di Rumah Sakit Jiwa di Provinsi Lampung. Lelaki itu bernama Aan Ahmad Sofyan (28).
Kematian itu dilaporkan ke Kepolisian Lampung. Laporan disampaikan oleh Nixon Marsatifoni (42), paman almarhum Aan Ahmad Sofyan.
"Kami datang ke pos pengaduan di Terminal Induk Rajabasa ini untuk mengadukan kasus keponakan saya yang meninggal saat dirawat di RSJ Provinsi Lampung, karena hingga saat ini keluarga tidak dan belum mendapatkan pernyataan resmi terkait penyebab kematiannya," kata Nixon di Terminal Rajabasa, Bandarlampung, Kamis (10/3/2016).
Kapolda Lampung Brigjen Ike Edwin bersama jajaran berkantor di Terminal Induk Rajabasa, setelah sebelumnya sempat pula berkantor di beberapa tempat di luar Markas Polda Lampung.
Meninggalnya keponakannya di RSJ dinilai tidak wajar karena pihak rumah sakit hingga saat ini tidak memberikan keterangan terkait rekam medis atau tentang penyebab kematian Aan.
"Awalnya Aan yang mengeluhkan sakit kepala diantar oleh istrinya ke Puskesmas Serupa Indah Negara Batin, dan saat itu dia dirujuk ke RSJ Provinsi Lampung di Bandarlampung," katanya pula.
Pada 29 Februari 2016, akhirnya Aan dibawa ke rumah sakit jiwa tersebut untuk mendapatkan perawatan. Namun, saat itu juga pihak RSJ mengatakan Aan tidak bisa dijenguk selama perawatan dan keluarga harus membayar deposit atau uang jaminan perawatan sebesar Rp500 ribu untuk tiga bulan.
"Benar saja, setiap akan menjenguk, keluarga dilarang menemui Aan dan semua barang bawaan termasuk pakaian ganti harus diserahkan ke petugas jaga di situ," kata dia pula.
Kemudian, ia melanjutkan, belum tiga bulan berselang keluarga, yaitu istri Aan mendapatkan kabar bahwa yang bersangkutan telah meninggal dunia.
"Saat itu, pihak RSJ hanya menanyakan akan diantar atau dijemput jenazahnya tanpa memberitahukan alasan terkait kematian yang terjadi pada Aan," kata dia lagi.
Ia melanjutkan, selama ini Aan dalam kondisi yang baik, memang saat mengalami sakit kepala selalu di luar kendalinya.
"Memang saat dia mengalami sakit kepala menjadi hilang kendalinya, mungkin karena terlalu sakit yang dirasakannya, namun secara fisik dia baik-baik saja, jadi aneh kok bisa meninggal dan tidak ada penjelasan penyebabnya," ujarnya lagi.
Nixon melanjutkan, keluarga hanya ingin memastikan kematiannya itu wajar atau ada alasan lainnya.
"Waktu mendengar kabar kematian Aan, saya juga sudah meminta keluarga di Bandarlampung untuk ke RSJ guna meminta informasi terkait penyebab kematian itu, namun selalu menemukan kebuntuan, bahkan ada ungkapan dari pihak RS yang menyebutkan silakan tuntut saja kalau tidak puas," kata dia.
Ia berharap dengan langsung melaporkan kasus tersebut kepada Kapolda Lampung Brigjen Ike Edwin dapat segera menindaklanjuti berbagai kemungkinannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan