Suara.com - Sejak Basuki Tjahja Purnama (Ahok) mengambil keputusan untuk maju lewat jalur independen dan memilih Heru Budi Hartono sebagai calon wakilnya dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta Tahun 2017, pekerjaan relawan Teman Ahok semakin berat. Pasalnya, dukungan yang digalang dengan pengumpulan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan formulir, kini harus pula menyertakan nama Heru.
Situasi sekretariat Teman Ahok yang berlokasi di Graha Pejaten Nomor 3 pun langsung berubah drastis. Jika beberapa waktu sebelumnya terlihat biasa-biasa saja karena sudah mengantongi banyak fotocopy KTP, saat ini mulai ramai, karena hampir tak pernah sepi dari kunjungan Warga DKI yang ingin menyerahkan fotokopi KTP dan mengisi formulir dukungan.
Saat Suara.com menyambanginya secara langsung pada pagi pukul 09.00 WIB, beberapa orang relawan Teman Ahok sudah terlihat sibuk sekali. Salah satunya adalah Amalia Ayuningtyas, salah seorang pendiri Teman Ahok. Karena saking sibuknya, Amalia pun belum bisa melayani tamu satu per satu.
"Maaf Mas, saya minta waktunya sebentar untuk menunggu, ya situasinya seperti ini sekarang, mohon maaf, nanti bisa melalui pesan saja ya," kata Amalia saat ditemui di Kantor Sekretariat Teman Ahok di Pejaten Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (11/3/2016).
Namun, tak lama berselang, situasi mulai berubah. Berawal dari driver ojek online Gojek yang berhenti di depan kantor, lalu turun dan masuk ke dalam kantor untuk menyerahkan sejumlah amplop berisi formulir yang sudah diisi oleh warga, kemudian datang sejumlah warga yang ingin mengisi formulir secara langsung ke Kantor Sekretariat Teman Ahok.
Ada yang datang sendirian dengan menggunakan sepeda motor, tetapi ada juga yang datang bergerombolan dengan menggunakan mobil. Alhasil, situasi pun semakin ramai, dan tentunya semakin sibuk.
Ditemui Suara.com, seorang Ibu yang bernama Yuli Astuti yang berprofesi sebagai tukang Bengkel di Wilayah Pejaten,mengatakan bahwa kedatangannya secara langsung ke Kantor Teman Ahok ingin mengambil formulir.
"Saya datang kesini untuk mengambil formulir, hampir setiap hari saya ke sini. Ini buat teman-teman dan keluarga saya di Jatinegara, Jakarta Timur," kata Yuli.
Lebih lanjut Yuli mengatakan bahwa dia sebenanrnya ingin meminta 50 lembar formulir, namun, karena ada lain alasan, maka dirinya hanya bisa mendapatkan 10 formulir saja untuk hari ini.
"Saya sebenarnya meminta 50 formulir, tapi dikasihnya hanya 10, katanya pada saat ini formulir yang sudah tercetak sudah habis, sebentar sudah ada lagi, sebentar saya balik lagi," kata Yuli.
Kiriman formulir tersebut juga datang melalui jasa pengiriman paket. Sejak pagi, ada lebih dari dua mobil yang mengantarkan formulir yang telah dicetak dan diisi oleh warga DKI ke Kantor Teman Ahok.
Berita Terkait
-
Ramalan Ahok Soal Banjir Sampai Monas Meleset, Ini Kata Pramono Anung
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Janji Rano Karno Benahi Tanggul Pantai Mutiara yang Mulai Rembes
-
Misteri Sumber Waras Berakhir: KPK Hentikan Penyelidikan, Gubernur Pramono Bisa Ambil Alih Aset
-
Puput Nastiti Devi Umumkan Kehamilan Anak Ketiga Lewat Foto Keluarga Harmonis
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra