Dalai Lama menghadiri pertemuan penerima Penghargaan Nobel Perdamaian di Jenewa pada Jumat (11/3/2016). Dalam kesempatan itu pemimpin Tibet itu mengungkap tekanan Cina terhadap tanah airnya. Sementara Beijing mendesak masyarakat menjauhi kegiatan tersebut.
Cina pekan ini menyurati diplomat dan pejabat PBB, meminta mereka tidak menghadiri pertemuan di Jenewa itu, dengan mengatakan bahwa mereka menentang kehadiran pemimpin rohani Tibet itu di semua jenis pertemuan karena gerakan seperatisnya.
"Satu bagian dari otak manusia biasanya mengembangkan hakikat umum. Beberapa dari pegaris keras tidak memiliki bagian itu di otak mereka," kata Dalai Lama, yang mengenakan jubah merah kepada hadirin, yang terdiri atas para mahasiswa dan diplomat.
Sebelumnya, dia mengatakan kepada wartawan di mana namanya tercantum maka di sanalah mereka (Cina) biasanya melakukan protes.
"Saat ini, itu menjadi rutinitas baru, normal, tidak ada yang khusus," sindirnya.
Kementerian Luar Negeri Cina dalam pernyataan mengatakan menyampaikan keluhan kepada pemerintah Amerika Serikat dan Kanada yang menjadi sponsor acara tersebut. Beijing menyampaikan kekecewaan mendalam terhadap sikap Washington ini.
Menurut Kemenlu Cina, Dalai Lama bukanlah murni pemimpin keagamaan, namun seseorang yang terlibat dalam aktivitas separatis anti-China dalam waktu yang lama.
"Dia merupakan pemilik hamba terbesar di Tibet tua, dan tidak memiliki kualifikasi apapun untuk berbicara mengenai hak asasi manusia," tambahnya, mengacu kepada saat sebelum yang disebut Cina sebagai "pembebasan damai" terhadap wilayah pedalaman Himalaya pada 1950 itu.
Beijing juga meminta PBB menghormati prinsip mereka dan menghormati serta mendukung usaha negara anggotanya untuk mempertahankan kedaulatan dan keutuhan wilayah masing-masing.
Pertemuan yang berlangsung selama dua jam itu dipimpin oleh Wakil Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, Kate Gilmore, bersama dengan penerima Nobel dari Yaman dan Iran.
Dalai Lama mengasingkan diri ke India pada 1959 setelah adanya pemberontakan terhadap kekuasaan Komunis. Beijing menyalahkannya atas kekacauan yang terjadi di wilayah Tibet. Beijing menuduh Dalai Lama menginginkan kemerdekaan untuk tempat asalnya.
Tapi tuduhan ini disangkal, dan Dalai Lama mengatakan bahwa dirinya hanya menginginkan otonomi murni untuk Tibet. (Reuters)
Berita Terkait
-
Gempa Dahsyat 7,1 SR Guncang Tibet, 53 Tewas! Getaran Terasa Hingga India
-
7 Rekomendasi Film Dokumenter Tiongkok di Vidio, Punya Beragam Topik!
-
CEK FAKTA: Ditemukan Gunung Emas Baru di Papua
-
Ulasan Buku 'Bijak Ala Dalai Lama Berani Ala Nelson Mandela'
-
5 Fakta Dalai Lama Raja Tibet Diduga Pedofilia karena Minta Bocah Isap Lidahnya
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
Terkini
-
Ombudsman RI Saran RUU Perampasan Aset Harus Perjelas Kerugian Akibat Korupsi dan Langgar HAM
-
Detik-detik Artis Keturunan Indonesia Ardell Aryana Disandera Tentara Israel saat Live TikTok
-
Rocky Gerung Pasang Badan Bebaskan Aktivis Kasus Demo Agustus: Mereka Bukan Kriminal!
-
Pastikan Serapan Anggaran MBG Membaik, Luhut: Menkeu Tak Perlu Ambil Anggaran yang Tak Terserap
-
Ngeri! Jakarta Masuk 5 Besar Kota dengan Udara Terburuk di Dunia
-
Buka Suara soal Kasus Puluhan Siswa SD Keracunan MBG di Jaktim, DKPKP DKI Bilang Begini
-
Cuaca Hari Ini: Waspada Badai, Sebagian Besar Wilayah Indonesia Diprediksi Hujan
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 4 Oktober 2025: Waspada Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi
-
Terkuak! Kasus Keracunan Siswa di Jakarta Akibat Dapur MBG Tak Jalani SOP BGN
-
Prabowo Blusukan ke Monas, Cek Persiapan HUT ke-80 TNI