Suara.com - Sebagian warga Jakarta mengaku mempertanyakan mencuatnya isu deparpolisasi setelah calon petahana Gubernur DKI Jakara Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok resmi mencalon diri di Pilkada 2017 melalui jalur independen.
Ahok telah menunjuk Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono sebagai pendampingnya di Pilkada.
Salah satu warga Jakarta Wiwid (40) mengaku isu penihilan peran partai politik bukan menjadi kekhawatiran buat parpol. Dia mempertanyakan mengapa isu deparpolisasi ini digelembungkan sejak Ahok menyatakan diri maju kembali lewat non parpol di Pilgub.
"Lagian sebenarnya kenapa ada deparpolisasi sih. Sebelumnya kan ada 6-7 kepala daerah yang melalui jalur independen, aman-aman saja nggak ada heboh. Begitu Ahok calonkan diri di jalur independen jadi pada heboh. Parpol jadi khawatir banget," katanya saat ditemui suara.com di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (13/3/2016).
Seharusnya, parpol berbenah diri agar bisa menimbulkan kembali kepercayaan di mata masyarakat.
"Kalau mau dipercaya sama rakyat, tunjukkan bahwa memang bersih. Jangan ada intrik-intrik politik," kata dia.
Terlebih, pencalonan melalui jalur independen menurutnya sudah diatur oleh Undang-undang. Dia sendiri dia mempermasalahkan apabila ada calon pemimpin DKI Jakarta tidak menggunakan mesin partai untuk bisa bertarung di Pilkada DKI.
"Bukannya ada undangnya ada untuk jalur independen. Yauda, yang penting dia memenuhi syarat-syaratnya untuk jalur independen ya silahkan aja," kata dia.
Sama dengan Wiwid, Febrianto (40) seorang karyawan swasta juga tidak mempermasalahkan jika Ahok maju di Pilkada tidak melalui jalur partai politik. Dia menilai langkah Ahok tersebut semata-mata untuk menunjukkan jika orang yang memiliki kapasitas untuk memimpin Jakarta dan tidak perlu mendapat dukungan dari parpol.
"Itu pelajaran buat parpol bahwa partai itu pasti ada buntutnya. Mungkin minta jatah atau apalah gitu. Jadi supaya berbenah diri aja," kata Febri.
Berita Terkait
-
Puji Kerja Ahok, Sandiaga Uno: Tapi Perlu Ditingkatkan Lagi
-
Guru Honorer Ini Kapok Pilih Ahok, Mereka Pindah ke Lain Hati
-
Langkah Ahok Harusnya Jadi Peringatan Bagi Parpol Untuk Berubah
-
PDIP Bantah Surat Resmi dari DPP adalah Dukungan Buat Ahok
-
Ini Peluang Ahok dapat Dukungan PDI Perjuangan dalam Pilkada DKI
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka