Suara.com - Usai demo di kantor Balai Kota Jakarta, Senin (14/3/2016) siang, para supir angkutan umum yang tergabung dalam Persatuan Pengemudi Angkutan Darat memarkir armada mereka di taman Monumen Nasional, Jakarta Pusat. Praktis, kawasan Monas jadi lautan taksi. Sementara perwakilan mereka, saat ini diterima Menteri Sekretaris Negara Pratikno di komplek Istana.
"Taksi saja ada 15 ribu armada, ditambah lagi dengan bajai, bus, metromini, sudah berapa banyak itu," kata salah satu supir bernama Yan Titale (45) di taman Monumen Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan.
Selain menolak keberadaan angkutan umum yang menggunakan aplikasi online, mereka juga menolak revisi Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 tentang usia kendaraan (peremajaan). Mereka juga mendesak pemerintah untuk mengeluarkan segera Perpres atau Inpres yang mengatur persoalan transportasi yang sebelumnya diatur oleh Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2009 tentang lalu lintas.
Aliansi supir mengancam akan turun ke jalan dalam jumlah lebih banyak lagi kalau tuntutan mereka tak dipenuhi pemerintah.
"Ini yang turun baru seperempatnya, kalau pemerintah tidak segera memenuhi tuntutan kami, maka kami turun dengan jumlah massa yang jauh lebih besar lagi," kata Yan.
Yan menilai keberadaan transportasi yang memakai aplikasi online telah mengganggu pasar.
"Uber, Gojek, Grab dan semua angkutan online itu cuma bayar pajak doang, tidak seperti kami, harus bayar pajak, surat izin usaha, pelat harus kuning, dan lain-lain, mereka enak, tinggal jalan," kata Yan.
Saat demonstrasi di depan Balai Kota tadi, mereka minta pemerintah menertibkan transportasi berbasis aplikasi online.
"Kami menolak aplikasinya, bukan menolak orangnya. Tutup aplikasi, bubarkan aplikasi, bubarkan angkutan yang tidak sah," kata satu orator dalam unjuk rasa.
Dalam aksi unjuk rasa, mereka mengatakan sejak ada transportasi online, pendapatan mereka menurun drastis.
Usai menerima perwakilan supir, Menteri Sekretaris Negara mengatakan, "Saya diminta Bapak Presiden untuk menerima beliau, PPAD yang menyampaikan aspirasinya. Bahwa teman-teman ini kan terdaftar, legal, angkutan umum berpelat kuning. Sementara ada angkutan yang juga melayani jasa angkutan tetapi berpelat hitam, ini yang menjadi kegelisahan mereka."
Dalam pertemuan tadi, kata Pratikno, perwakilan supir mendesak pemerintah segera menghentikan sistem transportasi yang memakai aplikasi online.
"Ini kegelisahan mereka, apalagi angkutan yang berpelat hitam difasilitasi aplikasi online bebas beroperasi. Jangka pendeknya teman-teman PPAD meminta supaya aplikasi online tadi ditutup," ujar dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota