Suara.com - Ahmad Dhani Prasetyo tak hanya menyerang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), musisi tersebut juga menyerang partai yang mendukung Ahok. Pernyataan yang kemudian menyulut komentar elite partai pendukung Ahok, Nasional Demokrat dan Hati Nurani Rakyat, antara lain ketika Ahmad Dhani mengatakan partai yang menjaring nama Ahok merupakan partai penjilat.
Tak hanya itu, di media sosial Twitter, Ahmad Dhani juga seringkali menyindir dan menyerang, bahkan dengan menyinggung isu SARA, terutama ketika dia mendapat sinyal PKB akan pindah ke lain hati dengan mendukung Ahok. Tadinya, PKB memberi sinyal untuk mengusung Ahmad Dhani.
Twit Dhani yang menjadi sorotan, antara lain: "99 persen Warga NU mau pemimpin Muslim?...ada jg NU pengurus Nasdem pengurus PKB yg tdk sependapat...NU yg PPP 100 peraen mau pemimpin Muslim?," tulis Dhani, Minggu (20/3/2016).
Sehari kemudian, Senin (21/3/2016), dia ngetwit lagi: "Apakah QS An nisa 144 bisa di tafsirkan berbeda dr teks Quran oleh Ulama utk memuluskan jalan Ahok jd Gubernur DKI???."
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKB DKI Jakarta, Hasbiallah Ilyas, mengaku tidak mengetahui aktivitas Ahmad Dhani di media sosial.
"Saya nggak ngerti kalau soal Ahmad Dhani nyerang-nyerang di Twitter. Masalahnya kami hanya menjalankan mekanisme di partai kami yang sedang berjalan. Kalau komentarin itu nggak ngerti," ujar Hasbiallah di gedung DPRD DKI, Kamis (24/3/2016).
Ketika ditanya apakah PKB akan menyusul Nasdem dan Hanura mendukung Ahok yang maju lewat jalur independen ke pilkada Jakarta tahun 2017, Hasbiallah menjawab secara diplomatis.
"Kami nggak ikutin itu. Saya menjalankan mekanisme partai dan sekarang masih penjaringan. Di Twitter nggak ikutlah," kata Hasbiallah.
Ketua Frkasi PKB DPRD DKI Jakarta itu tak mau bicara lebih jauh soal komunikasi antara PKB dan Ahmad Dhani terkait pilkada Jakarta.
"Sampean telpon Mas Azis (Ketua GP Ansor Abdul Aziz), karena dia perwakilan Ansor DKI," kata Hasbiallah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Rekam Jejak Sri Mulyani Keras Kritik BJ Habibie, Kinerjanya Jadi Menteri Tak Sesuai Omongan?
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta
-
Jalan Berlubang di Flyover Pancoran Makan Korban: ASN Terjatuh, Gigi Patah-Dahi Sobek
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera
-
Gibran Tak Lulus SMA? Said Didu Bongkar UTS Insearch Cuma 'Bimbel', Surat Kemendikbud Disorot
-
Ditinggal Jaksa di Tengah Gugatan Rp125 Triliun, Gibran Hadapi Sendiri Kasus Ijazah SMA-nya?
-
Geger Dugaan Skandal Terlarang Irjen KM, Terkuak Panggilan 'Papapz-Mamamz' Kompol Anggraini
-
Jadi Buron Kasus Pencemaran Nama Baik JK, Kejagung Buru Silfester Matutina
-
Inikah Wajah Kompol Anggraini Diduga Jadi Orang Ketiga di Rumah Tangga Irjen Krishna Murti?
-
Bukan Septic Tank! Ternyata Ini Sumber Ledakan di Pamulang yang Rusak 20 Rumah