Suara.com - Sekitar 50 warga Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, diduga keracunan makanan setelah menghadiri hajatan pada Kamis (24/3/2016) malam.
"Ada sekirar 50 warga Kampung Cikarae, Desa Cimaja, yang diduga mengalami keracunan makanan hajatan yang disajikan salah seorang warga," kata Camat Cikakak, Udin Saprudin, Jumat (25/3/2016).
Ia mengatakan sampai saat ini ada 21 orang yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Palabuhanratu.
"Sisanya di puskesmas dan tempat layanan kesehatan lainnya," kata dia.
Ia menuturkan mereka mengeluh pusing serta muntah-muntah usai menyantap makanan dalam acara syukuran warga setempat.
Sampai saat ini, beberapa warga yang mengalami gejala yang sama usai makan makanan hajatan masih berdatangan ke puskesmas dan fasilitas kesehatan terdekat.
"Kami masih terus mendata jumlah korban yang diduga mengalami keracunan tersebut dan sudah berkoordinasi dengan pihak dinas kesehatan setempat," kata Udin.
Humas RSUD Palabuhanratu, Billy Agustian, mengatakan puluhan warga Cimaja yang diduga mengalami keracunan mulai berdatangan ke rumah sakit sekitar pukul 23.30 WIB dan hingga kini masih ada 21 warga yang masih dirawat karena masih lemah dan perlu asupan cairan untuk memulihkan kesehatan.
"Seluruh korban masih dirawat di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan belum ada yang ke ruang rawat inap, jika kondisi terus memburuk maka kami akan pindahkan ke ruang khusus untuk penanganan medis lebih lanjut," katanya.
Kepolisian Sektor Cikakak masih menyelidiki penyebab gangguan kesehatan yang dialami warga setelah mengonsumsi makanan, yang antara lain meliputi nasi uduk, rendang telur dan rujak, dalam acara hajatan di Desa Cimaja.
"Kami masih menyelidiki kasus ini, dan sudah mengambil sampel makanan yang disajikan oleh warga Kampung Cikarae RT 3 RW 5, Kecamatan Cikakak, yang menggelar acara hajatan tersebut," kata Kepala Kepolisian Sektor Cikakak, AKP Iji Jubaedi. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Sejarah Bakal Berakhir! Kementerian BUMN di Ambang Dilebur ke Danantara, Istana-DPR Beri Sinyal Kuat
-
Wali Kota Prabumulih Langgar Aturan Buntut Copot Kepsek SMPN 1, Ini Sanksi dari Kemendagri
-
Modus Licik Eks Pejabat MA Zarof Ricar Sembunyikan Aset Rp35 Miliar, Ternyata Atas Nama Dua Anaknya
-
Wali Kota Prabumulih Beri Hadiah Motor Listrik ke Kepsek SMPN 1, Auto Dinyinyiri Warganet
-
Pemerintah Akui Ada Kemungkinan Kementerian BUMN Dilebur dengan Danantara, Tapi...
-
Prabowo Bersiap Naikkan Gaji ASN hingga TNI/Polri, Guru dan Nakes Jadi Prioritas Utama
-
Penggaung Jokowi 3 Periode Masuk Kabinet Prabowo, Rocky Gerung: Qodari Konservatif, Tak Progresif!
-
Geger di India, Wabah Amoeba Pemakan Otak Renggut Nyawa Bayi hingga Lansia
-
Tepis Kabar Rektor IPB Arif Satria Bakal Dilantik Jadi Kepala BRIN, Mensesneg: Belum Ada Hari Ini
-
Alasan Kuat Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Plt Menteri BUMN: Beliau COO Danantara