Suara.com - Aksi unjuk rasa di Brussels, Belgia, Minggu (27/3/2016), berujung bentrok. Polisi anti huru-hara terpaksa menyemprotkan water cannon kepada demonstran yang bertindak anarkistis
Bentrokan terjadi di lapangan yang dikenal dengan nama Place de la Bourse. Di tempat tersebut, orang berbondong-bondong mendatangi monumen darurat guna menghormati korban teror Brussels, Selasa pekan lalu.
Kericuhan dipicu oleh sekelompok orang yang bertindak anarkistis terhadap sejumlah perempuan Muslim yang ada di antara kerumunan orang. Selain bertindak kasar, mereka menunjukkan salam khas Nazi, partai yang pernah berkuasa di Jerman pada era tahun 40-an.
Menurut laporan jurnalis BBC, sebagian anggota kelompok yang bertindak anarkistis mengenakan penutup kepala dan topeng serta berpakaian serba hitam. Kepada AFP, salah satu dari kelompok tersebut mengaku bahwa mereka adalah fans fanatik sepak bola atau yang lebih dikenal dengan istilah "hooligans".
Salah satu saksi mata, mengatakan kepada BBC bahwa awalnya, aksi berlangsung damai. Orang-orang meletakkan karangan bunga sebagai bentuk solidaritas kepada para korban ledakan di bandara Brussels dan kereta bawah tanah di stasiun Maelbeek, Selasa pekan lalu.
"Lalu sekelompok skinheads (orang-orang yang dikenal sebagai simpatisan Nazi) muncul, berjalan bergerombol menuju lapangan dan melakukan konfrontasi dengan para demonstran aksi damai. Mereka bentrok dengan demonstran dan polisi. Mereka menyalakan suar dan berteriak-teriak dan itu menjadi buruk," kata si saksi mata, Adam Liston.
Polisi pun menangkap 10 demonstran yang dianggap anarkis.
Perdana Menteri Belgia, Charles Michel menyayangkan aksi tersebut. Baginya, tindakan seperti itu tidak pantas karena mengganggu jalannya aksi damai.
Sementara itu, Wali Kota Brussels, Yvan Mayeur, mengecam keras aksi para demonstran tersebut.
"Saya terkejut dengan apa yang terjadi, mengetahui bahwa para begundal itu datang memprovokasi warga di lokasi mengenang korban," kata Mayeur. (BBC)
Tag
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO