Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh dan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Istora Senayan, Jakarta [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Dari hasil survei yang dilakukan lembaga riset dan konsultan politik Charta Politika Indonesia periode 15-20 Maret 2016, menyebutkan dua partai politik yang sama sekali tidak mau mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Dua partai yang dimaksud adalah Partai Islam Aman dan Damai pimpinan Rhoma Irama dan Partai Bulan Bintang pimpinan Yusril Ihza Mahendra. Seperti diketahui, Yusril saat ini sedang bersiap untuk melawan Ahok di pilkada.
"Dari 16 partai yang kami survei terkait pilihan partai terhadap calon gubernur yang ada, hanya ada tiga partai yang dukungannya sangat rendah terhadap Ahok, dua di antaranya sama sekali tidak ingin memilih Ahok dalam pilgub nanti, yakni PBB dan Partai Idaman," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya ketika merilis hasil survei bertema Indonesia Menuju Pilkada DKI Jakarta 2017: Siapa Berani Lawan Ahok di kantor Charta Politika Indonesia, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (30/3/2016).
Dua partai yang dimaksud adalah Partai Islam Aman dan Damai pimpinan Rhoma Irama dan Partai Bulan Bintang pimpinan Yusril Ihza Mahendra. Seperti diketahui, Yusril saat ini sedang bersiap untuk melawan Ahok di pilkada.
"Dari 16 partai yang kami survei terkait pilihan partai terhadap calon gubernur yang ada, hanya ada tiga partai yang dukungannya sangat rendah terhadap Ahok, dua di antaranya sama sekali tidak ingin memilih Ahok dalam pilgub nanti, yakni PBB dan Partai Idaman," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya ketika merilis hasil survei bertema Indonesia Menuju Pilkada DKI Jakarta 2017: Siapa Berani Lawan Ahok di kantor Charta Politika Indonesia, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (30/3/2016).
Responden yang berasal dari kader PBB yang disurvei, tak satu pun yang memilih Ahok. Mereka sepenuhnya mendukung Yusril Ihza Mahendra.
"Kalau kader Partai Idaman, dari 0,3 persen kadernya, untuk dukung Ahok sama sekali tidak ada. Namun mereka juga tidak menjatuhkan pilihannya kepada nama lain yang saat ini sudah mulai tenar, artinya suara mereka masih untuk calon yang lain," kata Yunarto.
Sedangkan kader Partai Keadilan Sejahtera yang jadi responden survei hanya 16 persen yang mendukung Ahok. Kader PKS mayoritas menginginkan Hidayat Nur Wahid maju.
"Kalau kader Partai Idaman, dari 0,3 persen kadernya, untuk dukung Ahok sama sekali tidak ada. Namun mereka juga tidak menjatuhkan pilihannya kepada nama lain yang saat ini sudah mulai tenar, artinya suara mereka masih untuk calon yang lain," kata Yunarto.
Sedangkan kader Partai Keadilan Sejahtera yang jadi responden survei hanya 16 persen yang mendukung Ahok. Kader PKS mayoritas menginginkan Hidayat Nur Wahid maju.
Sementara itu, Ahok panen dukungan dari responden yang berasal dari Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia pimpinan Sutiyoso -- mantan gubernur Jakarta yang sekarang jadi kepala Badan Intelijen Negara. Mereka seratus persen mendukung Ahok.
"Kalau Nasdem, dari 4,8 persen kadernya, 73,7 persen mendukung Ahok, kader PDIP sebanyak 67,5 persen dari 19,3 persen kader PDIP yang disurvei, kemudian ada Partai Gerindra, yang mendukung Ahok sebesar 51,9 persen," kata Yunarto.
Ahok dan Heru Budi Hartono saat ini bersiap maju lewat jalur non partai politik. Meski maju lewat jalur perseorangan, mereka tetap menerima dukungan dari partai. Dua partai, Nasdem dan Hanura, saat ini sudah resmi mendukung mereka.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka