Ilustrasi Jakarta (Antara)
Hasil survei lembaga riset dan konsultan politik Charta Politika Indonesia yang dilaksanakan periode 15-20 Maret 2016 menggambarkan bahwa sikap ramah dan sopan bukan faktor yang paling diinginkan responden kepada bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
"Saat kami menanyakan sifat kepemimpinan yang penting dari pasangan calon gubernur dan wakilnya, hanya 0,5 persen saja yang menilai menyenangkan, ramah, dan hangat menjadi sifat utama yang harus dimiliki sang pasangan calon," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya usai merilis hasil survei yang bertajuk Siapa Berani Lawan Ahok di kantornya, Jalan Cisanggiri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (30/3/2016).
Dengan kata lain, menurut survei, sifat paling utama yang sangat diinginkan warga kepada calon pemimpin Jakarta ialah sikap tegas. Selain ketegasan, sikap berani dan berkemauan keras memberantas korupsi juga menjadi hal yang paling diperhatikan.
"Saat kami menanyakan sifat kepemimpinan yang penting dari pasangan calon gubernur dan wakilnya, hanya 0,5 persen saja yang menilai menyenangkan, ramah, dan hangat menjadi sifat utama yang harus dimiliki sang pasangan calon," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya usai merilis hasil survei yang bertajuk Siapa Berani Lawan Ahok di kantornya, Jalan Cisanggiri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (30/3/2016).
Dengan kata lain, menurut survei, sifat paling utama yang sangat diinginkan warga kepada calon pemimpin Jakarta ialah sikap tegas. Selain ketegasan, sikap berani dan berkemauan keras memberantas korupsi juga menjadi hal yang paling diperhatikan.
"Bukan, ramah dan sopan, tapi tegas. Ada 30,6 persen responden yang memilih itu, kemudian bersih dari korupsi 19,8 persen," kata Yunarto.
Tapi, kata Yunarto, sifat perhatian pemimpin kepada masyarakat juga harus ditonjolkan. Sebanyak 15,5 persen responden yang disurvei menginginkan pemimpin memiliki sifat tersebut.
"Sebenarnya, sebelum perhatian terhadap rakyat, sebelumnya yang tak kalah pentingnya adalah bisa dipercaya oleh masyarakat. Ada 16,8 persen responden yang mewajibkan sifat tersebut ada," kata Yunarto.
Wibawa dan berwawasan luas juga memainkan peran yang besar, namun tidak sebesar sifat tegas dan perhatian kepada warga.
"Ada juga pintar atau berwawasan luas serta berwibawa tetapi tidak terlalu besar angkanya, itu hanya bermain di angka 8,3 dan 5,5 persen responden," katanya.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Erick Thohir Bongkar Anggaran Kemenpora 'Seret': Cuma Bisa Kirim 120 Atlet ke SEA Games?
-
Kurir Gagalkan Penipuan Modus Paket Kosong, Pelaku Panik Langsung Kabur
-
Curhat Ahli Gizi Program MBG: Buat Siklus Menu Sehat Ujung-ujungnya Gak Terpakai
-
Presiden Prabowo Sebut Kesalahan Sistem Jadi Penyebab Kebocoran Anggaran Negara
-
Game-Changer Transportasi Jakarta: Stasiun KRL Karet dan BNI City Jadi Satu!
-
Ingin Benahi Masalah Keracunan MBG, Prabowo Minta Ompreng Dicuci Ultraviolet hingga Lakukan Ini
-
Gedung Bundar Siapkan 'Amunisi' untuk Patahkan Gugatan Praperadilan Nadiem Makarim
-
Waspada! 2 Ruas Jalan di Jakarta Barat Terendam: Ketinggian Air Capai...
-
Viral SPBU Shell Pasang Spanduk 'Pijat Refleksi Rp1000/Menit', Imbas BBM Kosong
-
Tok! Lulusan SMA Tetap Bisa Jadi Presiden, MK Tolak Gugatan Syarat Capres-Cawapres Minimal Sarjana