Suara.com - Keluarga besar mendiang mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) akan netral menjelang pemilihan kepala daerah Jakarta tahun 2017.
"Kami keluarga Gus Dur, akan berusaha bersikap netral, terutama dalam kondisi-kondisi, di mana pilkada itu suasananya sangat panas, dan kemudian berpotensi terjadi perpecahan di masyarakat. Kalau sudah seperti itu, biasanya kami memposisikan sebagai penengah di antara kedua pihak," kata putri Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid (Yenny Wahid), di acara sosilisasi pelatihan internet tunanetra, Rumah Internet Atmanto, Jalan Pengadegan Utara, nomor 14, Cikoko, Jakarta Selatan, Selasa (5/4/2016).
Yenny berharap siapapun yang terpilih menjadi gubernur periode 2017-2022 adalah orang yang berkomitmen pada pemerintahan yang bersih dan melayani masyarakat.
"Itu harus terus ditegakkan, kemudian saya juga berharap pemimpin DKI nanti orangnya tegas, orang yang punya visi jauh ke depan bagaimana Jakarta ini akan dibangun," kata dia.
Pemimpin Jakarta yang tegas dibutuhkan karena Ibu Kota sarat kepentingan.
"Pemimpin Jakarta harus punya keberanian, karena Jakarta ini, kan pusatnya segala macam kepentingan, banyak sekali yang punya kepentingan-kepentingan besar di Jakarta, jadi harus dipimpin oleh orang yang berani bikin dobrakan baru," kata Yenny. (Dian Rosmala)
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
-
Analisis IHSG Hari Ini Usai Wall Street Cetak Rekor Didorong Harga Saham Nvidia
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
9 Bulan Berjalan, Kepala Badan Gizi Nasional Sebut Sudah 4700 Siswa Keracunan MBG
-
BPOM dan PSI Perangi Obat Palsu, Libatkan Marketplace hingga Interpol
-
Rezim Jokowi Rusak Peradaban? Erros Djarot Bongkar Borok Nepotisme dan Buzzer di Lingkar Kekuasaan
-
Mahfud MD Buka Suara Soal Reshuffle dan Menko Polkam Baru: Reformasi Polri Jangan Mandek
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Golkar Soroti Kesiapan IKN Sebagai Ibu Kota Politik pada 2028, Perencanaan Spesifik Jadi Sorotan
-
Dorong Gig Economy, Pramono Anung Janji Siapkan Fasilitas Publik Terintegrasi Co-Working Space
-
Negara Siap Biayai Kuliah Lulusan Sekolah Garuda di Kampus Top Global, Asal Penuhi Syarat Ini!
-
PAM Jaya Diingatkan Prioritas Utama Tetaplah Pelayanan Publik
-
Guru Agama hingga Marbot Senyum Lebar, Pemkot Semarang Naikkan Besaran Bisyarah