Suara.com - Jaringan Advokasi Nasional Pekerja Rumah Tangga (JALA PRT) mengungkapkan, sejak Januari hingga April 2016 terjadi 121 kasus kekerasan terhadap pekerja rumah tangga (PRT) yang dilakukan oleh majikan.
"Kasus kekerasan terhadap PRT sejak Januari-April 2016 terdapat 121 kasus. Ini kasus yang kami dampingi dan diberitakan media massa," kata Koordinator Jaringan Advokasi Nasional Pekerja Rumah Tangga (JALA PRT) dalam konfrensi pers di kantor LBH Jakarta, Rabu (6/4/2016).
Sedangkan pada tahun 2015 lalu, selama setahun terdapat 402 kasus kekerasan PRT di berbagai daerah di Indonesia. Ini baru daata kasus kekerasan PRT yang terlihat dan yang didampingi oleh sejumlah lembaga sosial dan LBH.
"Mayoritas 89 persen adalah multi kekerasan termasuk upah yang tidak dibayar oleh maajikan kepada PRT, kemudian penyerapan, penganiayaan dan pelecehan. Selain itu 35 persen adalah kasus perdagangan manusia yang disebabkan oleh agen dan majikan," ujar dia.
Dari semua kasus kekerasan PRT yang dilaporkan, lebih dari setengahnya kasus tersebut mandek aatau berhenti di Kepolisian. Polisi dinilai lamban dan tidak serius dalam menangani kasus tersebut, bahkan ada indikasi beberapa kasus Polisinya masuk angin atau disuap oleh sang majikan yang rata-rata dari kalangan menengah atas.
"80 persen kasus kekerasan terhadap PRT oleh majikannya berhenti ditingkat Kepolisian," ungkap Lita.
Seperti kasus penganiayaan terhadap Siti Sri Marni (20) atau Ani PRT oleh majikannya, Meta Hasan Musdalifah (40) di Jakarta Timur. Sampai sekarang Ani yang mengalami kekerasan sejak usia 12 tahun oleh Musdalifah sampai sekarang belum adaa perkembangan oleh Polres Jakarta Timur.
Selain itu, kasus PRT Toipah yang dianiaya oleh majikannya yang merupakan anggota DPR dari Fraksi PPP, yaitu Ivan Haz. Anak kandung mantan Wakil Presiden Hamzah Haz itu sampai sekarang masih di Polda Metro Jaya dan belum naik ke persidangan, sedangkan istri Ivaan Haz yang terlibat melakukan kekerasan sampai sekarang tak kunjung ditahan oleh polisi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi
-
Muhammad Rullyandi Sebut Polri Harus Lepas dari Politik Praktis, Menuju Paradigma Baru!