Mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah yang telah dipecat dari PKS. [Suara.com/Tri Setyo]
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan PKS sejak awal tidak pernah berniat menghukum Fahri Hamzah. Fahri pun akhirnya dipecat dari partai karena dianggap melanggar kedisiplinan dan tertib berorganisasi.
"PKS tidak pernah mengusir, tidak pernah berniat dari awal menghukum atau tindakan kriminalisasi. Karena Pak Fahri adalah deklarator partai yang juga Ketua Majelis Tahkim PKS," kata Hidayat di DPR, Jumat (8/4/2016).
Namun, menurutnya, Fahri sendirilah yang tidak pernah hadir pada sidang Majelis Tahkim dalam penanganan kasus disiplinnya. Hidayat menambahkan, Fahri bahkan memberikan surat ketidakhadirannya sebanyak tiga kali.
"Andai beliau hadir dan sampaikan yang ingin beliau bilang, tentu akan clear disana," kata dia.
Oleh karenanya, Hidayat menerangkan, Fahri pun diputuskan untuk diberhentikan sebagai kader PKS maupun Wakil Ketua DPR. Putusan ini pun sudah bulat dan tidak bisa di intervensi oleh siapapun, walaupun Fahri mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
"Majelis Tahkim secara resmi dipimpin Dewan Pimpinan Tinggi PKS. Dan ini badan yang sah untuk sampaikan ke Kemenkumham. Sesuai dengan aturan UU Partai Politik. Dan udah dapat penerimaan dari Kemenkumham. Jadi kita ikuti aturan hukum yang ada di Indonesia," ujar dia.
Komentar
Berita Terkait
-
PKS Sentil Pejabat di Maulid Nabi: Gaya Hidup Mewah Bikin Rakyat Hilang Kepercayaan
-
Tunjangan Rp70 Miliar Anggota DPRD DKI: PKS Cuci Tangan, Salahkan Pusat?
-
Belum Setahun Kerja, Banyak Menteri Prabowo Dapat Tanda Kehormatan, Apa Jasanya?
-
Wacana Ragunan Buka Malam Hari, PKS Bilang Begini
-
Komisi VIII Gelar Raker Malam Ini, Pemerintah akan Serahkan DIM RUU PIHU, Demi Kejar Tayang?
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah