Suara.com - Aktivis Ratna Sarumpaet diamankan anggota polisi ketika datang ke lokasi kawasan kumuh yang sedang digusur Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yaitu Pasar Ikan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (11/4/2016).
Ratna yang selama ini selalu mengkritik kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Sarumpaet datang ke lokasi sejak pagi. Dia mengatakan datang untuk memberikan pendampingan kepada warga.
"Ini tidak ada sosialisasi. Masyarakat meminta mana Ahok (Ahok datang), suruh dia ke sini dulu, dialog dengan masyarakat. Jangan tergesa-gesa seolah besok kiamat, berundinglah dulu," kata Ratna Sarumpaet.
Di bawah teriknya matahari, tiba-tiba terjadi dorong-dorongan antara warga dan aparat keamanan. Warga menahan petugas yang hendak masuk ke pemukiman.
Ratna Sarumpaet yang ketika itu berada di tengah warga terlihat tidak dapat berbuat banyak.
Selanjutnya, dia digiring sejumlah polisi wanita untuk meninggalkan lokasi.
Dia dibawa ke mobilnya yang diparkir di gedung VOC Galangan nomor polisi B 8918 UM. Selanjutnya dia masuk ke dalam mobil. Mobil Ratna tidak bisa kemana-mana karena tepat di depannya sebuah mobil Provost diparkir.
Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan revitalisasi kawasan Luar Batang bertujuan untuk mempercantik tersebut sekaligus mendukung destinasi wisata bahari.
Setelah direvitalisasi, di sekitar kawasan Luar Batang nanti akan dibangun turap beton untuk menahan air banjir rob.
Warga yang tinggal di kawasan hijau dan terkena revitalisasi telah ditawari rumah susun sebagai pengganti.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD