Suara.com - Dua dari tiga anak tertua Donald Trump tidak memberikan suara mereka bagi sang ayah, yang merupakan kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik dalam "primary election" yang digelar di New York, Selasa, 19 April 2016. Penyebabnya cukup mengejutkan, mereka terlambat mendaftarkan diri sebagai simpatisan Partai Republik.
Untuk diketahui, kedua anak Trump, Eric dan Ivanka Trump, yang keduanya tinggal di Negara Bagian New York, tidak terdaftar sebagai simpatisan Partai Republik. Sementara, pemilihan kandidat presiden di New York bersifat tertutup, di mana siapapun yang ingin memberikan suara kepada salah satu kandidat, harus terlebih dahulu mendaftarkan diri ke salah satu partai yang mereka dukung, sebelum tanggal 9 Oktober 2015 silam.
Eric Trump dan Ivanka Trump. (Reuters)
Trump sendiri yang mengungkap kenapa kedua anaknya itu tidak memberikan suaranya dalam "primary election" hari Selasa.
"Tidak. Mereka punya waktu yang panjang untuk mendaftar (sebagai simpatisan Partai Republik) dan mereka tidak tahu aturannya, sehingga mereka terlambat mendaftar," kata Trump kepada Fox & Friends.
"Jadi mereka merasa amat, amat bersalah," sambung Trump.
"Tapi itu tak jadi masalah. Saya bisa memahami. Saya pikir mereka seharusnya mendaftar satu tahun lebih awal dan nyatanya mereka tidak melakukan hal itu. Jadi Eric dan Ivanka, saya rasa, tidak akan memberikan suara mereka," terang Trump.
Sembari bercanda, Trump mengatakan bahwa mereka tidak akan mendapat uang jajan darinya karena kesalahan tersebut.
"Ya. Tidak ada lagi uang saku," canda Trump.
Lansiran News.com.au, anak keempat Trump, Tiffany Trump, adalah mahasiswa University of Pennsylvania. Tidak diketahui afiliasi politik Tiffany. Sementara itu, anak kesepuluh Trump, Barron Trump, masih di bawah umur dan baru bisa memberikan suara dalam pemilihan presiden tahun 2024.
Lansiran Reuters, mengutip Associated Press, jelang "primary election" New York Selasa pekan depan, Trump telah mengantongi 743 delegasi sebagai modal untuk bertarung dalam konvensi Partai Republik, tanggal 18-21 Juli 2016 mendatang. Saingan Trump, Ted Cruz, baru meraih 545 delegasi.
Untuk bisa menang dengan mulus pada putaran pertama pemungutan suara konvensi Partai Republik, seorang kandidat harus mengantongi minimal 1.237 delegasi. Namun, baik Trump maupun Cruz sama-sama terancam gagal mencapai jumlah tersebut, sehingga bisa saja diadakan pemungutan kedua.
Berita Terkait
-
Pidato Benjamin Netanyahu di PBB Disiarkan Pakai 'Toa' di Gaza, Warga Malah Tak Dengar Apa-apa
-
Bukan Prabowo, Pidato Presiden Kolombia Gustavo Petro Paling Keras sampai AS Walk out
-
Donald Trump Sambut Positif Desakan Perdamaian di Gaza, Pencitraan Semata?
-
Pidato Prabowo di PBB: Ngomongin Gaza dan Israel, Sampai Akhirnya Dipuji Trump
-
Klaim Akhiri 7 Perang, Donald Trump Sindir PBB Cuma Pandai Menulis Surat
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Cara Ikut Daftar Komunitas Ojol Kamtibmas, Rekam Kejahatan Bonusnya Rp500 Ribu Per Orang
-
Baru Mendarat, Presiden Prabowo Langsung 'Sidang' Kepala BGN soal Keracunan MBG: Ini Masalah Besar!
-
Panggung Muktamar X PPP Berubah Jadi Ring Tinju, Sesama Kader Saling Serang di Depan Media
-
Drama Panas di Awal Muktamar X PPP: Adu Mulut 'Lanjutkan' vs 'Perubahan' Pecah Saat Mardiono Pidato
-
PPP 'Main Cantik': Tegas Dukung Pemerintahan Prabowo, tapi Ogah Didikte Jokowi soal Pilpres 2029
-
Aturan Main Tak Biasa di Muktamar X PPP: Institusi Haram Intervensi, tapi Petinggi Boleh Jadi Timses
-
Bukan Langsung Pilih, Ini 4 Tahap Rapat yang Harus Dilewati Calon Ketum PPP di Muktamar X
-
127 Hektar Lahan Jagung Dipanen, Begini Strategi Polda Riau
-
GKR Hemas Pastikan Program Ketahanan Pangan Berdampak Nyata untuk Rakyat
-
Korban Keracunan MBG Tembus 5.000, DPR Bongkar Dugaan Kelalaian Dapur: Sejak Awal Sudah Disampaikan