Suara.com - Ketua DPP Partai Nasional Demokrat Akbar Faizal menilai wajar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebut laporan audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) tentang pengadaan lahan pembangunan Rumah Sakit Sumber Waras sebagai laporan yang ngaco.
"Bisa saja terjadi. Tadi (dalam rapat paripurna BPK di DPR) itu ada yang bertanya, termasuk saya, tentang mekanisme dan akurasi dari laporan yang dilakukan BPK," kata Akbar di DPR, Selasa (12/4/2016).
Lebih jauh, anggota Komisi III menilai laporan BPK daerah memang banyak yang bisa dipesan oleh pejabat daerah. Itu sebabnya, Akbar tidak kaget dengan pernyataan Ahok.
Namun, katanya, apa yang dikeluhkan Ahok memang perlu dibuktikan lagi.
"Bukan rahasia lagi, terutama di daerah, ada permainan cincai-cincailung antara petugas BPK dan pemerintah daerah," kata dia.
Akbar setuju Ketua BPK Harry Azhar Aziz yang meminta Ahok untuk mengajukan keberatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara bila tak setuju dengan hasil audit BPK.
"Bisa (diadu di pengadilan). Bagus dong kalau gitu. Seharusnya laporan BPK kan kita terima sebagai laproran negara. Tapi karena banyak kejadian, ya seperti hanya adipura-adipura, banyak kejadian CINCAI- dan CINCAILUNG, antara aparat jadi dipertanyakan juga," kata dia.
Nasdem merupakan salah satu partia yang mendukung Ahok maju ke bursa pilkada Jakarta tahun 2017. Meski begitu, kata Akbar, pernyataannya tadi tidak terkait pilkada.
Ahok, katanya, wajar mengeluarkan pernyataan tersebut sebagai upaya membela diri.
"Saya pun akan membela diri kalau saya dituding lakukan sesuatu yang tidak benar," kata dia.
Pernyataan Ahok disampaikan ketika dia baru tiba di gedung KPK untuk diperiksa dalam kasus Sumber Waras.
Menurut Ahok hasil audit BPK yang menyebut ada kerugian negara Rp191 miliar tidak bisa dipercaya begitu saja.
"Orang jelas BPK-nya ngaco begitu kok," kata Ahok di gedung KPK.
"Makanya itu kan audit BPK. Dan KPK sudah pernah audit investigasi ya kan? Sekarang saya ingin tahu KPK mau nanya apa," Ahok menambahkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf