Suara.com - Pihak berwajib Belgia menjerat dua orang lelaki dengan pasal terorisme dalam insiden pengeboman di Brussels, bulan lalu. Selain itu, mereka juga menggeledah sebuah rumah dan menahan tiga orang yang disinyalir terlibat dalam serangan teror Paris, demikian disampaikan kejaksaan federal Belgia, Selasa (12/4/2016) waktu setempat.
Seorang jaksa Belgia menjerat kedua lelaki tersebut, Smail F. (lahir tahun 1984) dan Ibrahim F. (lahir tahun 1988), atas tuduhan terlibat dalam penyewaan sebuah rumah yang diyakini sebagai "rumah perlindungan" bagi para pelaku teror sebelum melancarkan serangan bom di Brussels pada tanggal 22 Maret silam.
"Mereka dijerat tuduhan partisipasi dalam aktivitas kelompok terorisme, pembunuhan berlatar belakang terorisme, dan upaya melakukan pembunuhan berlatar terorisme, sebagai pelaku, mitra pelaku atau sekongkol," kata jaksa dalam pernyataan mereka.
Polisi menyerbu rumah yang diduga sebagai "rumah perlindungan" pada pelaku teroris di Etterbeek pada hari Sabtu pekan lalu, namun tidak menemukan senjata maupun bahan peledak.
Surat kabar Belgia DH mengatakan, dua orang lelaki tersebut terlihat di rekaman kamera keamanan memasuki rumah sehari setelah serangan Brussels sembari menenteng sejumlah tas. Namun, kejaksaan belum menanggapi laporan tersebut.
Jaksa penuntut umum mengatakan, mereka telah menggeledah sebuah rumah di Distrik Uccle, Brussels bagian selatan. Dari rumah tersebut, mereka menahan tiga orang untuk diinterogasi terkait serangan penembakan dan bom yang terjadi di Paris pada 13 November 2015 lalu.
Para jaksa tidak menyebutkan apa saja yang mereka temukan dalam rumah terseut. Namun, mereka menegaskan bahwa tiga orang yang ditangkap akan menghadap pada hakim pada hari Rabu untuk menentukan apakah mereka akan terkena dakwaan.
Penyelidikan terhadap serangan di Paris dan Brussels, yang sama-sama diklaim ISIS sebagai pekerjaan mereka, mengungkap adanya kaitan antara kelompok-kelompok yang merencanakan serangan tersebut.
Sebelumnya, pada Minggu (10/4/2016), kejaksaan Belgia meyakini bahwa mereka yang berada di balik teror Brussels, awalnya berencana melancarkan serangan di Prancis. (Reuters)
Tag
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO