Suara.com - Di hadapan Komisi III, BNPT pastikan Siyono masuk kelompok Jamaah Islamiyah yang berbahaya. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Tito Karnavian menegaskan bahkan Siyono masih memiliki senjata.
"Siyono adalah bagian dari Jamaah Islamiyah," kata Tito dalam rapat dengar pendapat umum dengan Komisi III DPR, Rabu (13/4/2016).
Tito menerangkan, Jamaah Islamiyah ini tidak habis setelah tewasnya Nurdin M Top pada 2009 dan ditangkapnya Abu Bakar Baasir. Tito menegaskan, Jamaah Islamiyah masih ada dan hanya melemah kekuatannya.
Mantan Kapolda Metro Jaya ini bercerita, pengungkapan kelompok Jamaah Islamiyah baru ini terjadi pada tahun 2014 dari penangkapan sembilan orang tersangka. Kasus ini sudah disidangkan dengan barang bukti bahan peledak dan senjata api.
"Ternyata masih ada senjata yang disimpan (dari jaringan ini). Pada tahun 2015, ditangkap lima orang lagi. Mereka mengakui masih ada senjata yang disimpan kepada orang yang namanya Awang," kata Tito.
Awang, kata Tito, ditangkap awal Maret tahun ini. Ternyata dia mengakui menitipkan senjatanya kepada Siyono. Saat ditangkap, Siyono pun mengaku masih memiliki senjata yang dia titipikan ke seseorang bernama Tomi di Wonogiri, Jawa Tengah.
"Yang tepat beri keterangan adalah Polri, karena domainnya ada di densus, struktrnya dibawah Polri. Dan ada penyelidikan dari Polri. Dan untuk kematian Siyono, itu penyidikannya berjalan di Propam," tutur Tito.
Tito punya cerita sendiri dalam menghadapi Jamaah Islamiyah. Menurutnya, kelompok ini kelompok yang militan. Dia mengaku kesulitan menghadapi kelompok ini. Sebab, kelompok ini terlatih dan siap perang.
"Dari pengalaman saya, kelompok ini yang paling berat. Mereka siap untuk mati, terlatih counter intelejen, counter surveilence, dan siap untuk perang," katanya.
Tito menambahkan, mereka punya kepercayaan sendiri bila mereka melakukan eksekusi peledakan atau tertembak oleh petugas. Kepercayaan mereka, bila menemukan peristiwa ini, jaminannya adalah masuk surga.
"Mereka mencari momentum itu. Kadang saya tanya, gimana kalau saya lepaskan borgol kamu, kamu meledakan diri, 'jangan pak, itu masuk neraka'," cerita Tito.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
Urai Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan, Menteri Mukhtarudin Siapkan Langkah Strategis
-
KPK Kecolongan, Apa yang Dibocorkan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji?
-
Bukan Program, Ini Arahan Pertama Presiden Prabowo untuk Menko Polkam Barunya