Suara.com - Beberapa hari terakhir di media sosial ramai membicarakan kemunculan poster peluncuran komunitas Kawan Moeldoko yang berencana deklarasi untuk mendukung pencalonan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko menjadi bakal calon gubernur Jakarta periode 2017-2022 pada Rabu (20/4/2016).
Sebagian netizen menduga-duga apakah setelah pensiun, Moeldoko berambisi menjadi gubernur, kemudian ada yang bertanya-tanya, bukankah itu menurunkan levelnya?
Menanggapi berbagai isu yang muncul, juru bicara Kawan Moeldoko, Dedi Kurniawan, angkat suara.
"Benar, itu inisiatif kami sebagai warga yang melihat kok sampai sekarang kelihatannya masih belum ada tokoh yang sreg menjadi pemimpin Jakarta. Ahok begini, Yusril begini, begini dan begitu. Makanya kami ingin dorong Pak Moeldoko untuk turun ke gelanggang," kata Dedi kepada Suara.com, Minggu (17/4/2016).
Dedi menegaskan aksi ini murni inisiatif komunitas Kawan Moeldoko. Bukan Moeldoko yang ingin maju.
"Bukan Pak Moeldoko mengajukan diri, tapi kami mendorong. Kalau Pak Moeldoko mengajukan diri kan namanya nafsu duluan. Bukan begitu, kami yang mendorong," katanya.
Dedi mengakui sampai sekarang sama sekali belum ada pembicaraan dengan Moeldoko mengenai dukungan ini.
"Belum ada pembicaraan, saya juga belum pernah ketemu Pak Moeldoko. Kami cuma galang dukungan untuk mendorong beliau mau," kata Dedi.
Dedi kemudian menceritakan awal mula ide mendorong Moeldoko maju ke DKI 1. Awalnya dari kongkow-kongkow Dedi bersama teman-temannya.
"Awal mulanya, kami (teman-teman) kan kebetulan sering nongkrong, lalu bicara-bicara. Ahok begini, Yusril begini, ini begini. Kesannya kok nggak adem banget. Kami mau cari yang soft yang lebih adem. Lebih bisa kendalikan Jakarta dengan segala kompleksitasnya. Lalu kepikiranlah Pak Moeldoko," katanya.
Menurut Dedi, Moeldoko punya kemampuan memimpin yang baik dan dia tidak ambisius untuk menduduki posisi-posisi strategis. Sifat tidak ambisius itulah, antara lain yang mendasari munculnya Kawan Moeldoko.
"Beliau nggak pernah kelihatan mau ngapain-ngapain (ambisi)," katanya.
Dedi mengatakan hari Rabu (20/4/2016) nanti, Kawan Moeldoko akan deklarasi dukungan warga Jakarta untuk pencalonan Moeldoko. Deklarasi akan dilakukan di Setu Babakan, Jalan Moh. Kahfi II, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, jam 13.00 WIB.
Dedi mengatakan deklarasi tersebut merupakan bagian dari upaya untuk melihat bagaimana respon masyarakat Jakarta.
"Kami pengen lihat, apakah warga antusias dengan Pak Moeldoko," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan