Suara.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi terus mendalami kasus dugaan suap terkait pembahasan Rancangan Peraturan Daerah terkait reklamasi Pantai Utara.
Sebelumnya KPK sudah memamnggil saksi dari sejumlah pihak, pada kesempatan ini KPK mulai menggarap pihak PT. Muara Wisesa Samudera yang adalah anak dari Perusahaan Agung Podomoro Land (Tbk).
Tak tanggung-tanggung, KPK langsung memanggil dua orang dari perusahaan tersebut. Mereka adalah Renaldi Freyar Hawadi selaku Direktur PT. Muara Wisesa Samudera dan Winoto selaku bagian operasional PT. Muara Wisesa Samudera. Keduanya diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Mohamad Sanusi.
"Keduanya diperiksa sebagai saksi untuk tersangka MSN," kata Pelaksana Harian Biro Hubungan Masyarakat KPK, Yuyuk Andriati saat dikonfirmasi, Rabu(20/4/2016).
Pemeriksaan terhadap Petinggi Muara Wisesa ini diduga karena dalam pemeriksaan saksi sebelumnya disubutkan bahwa ada hubungan perusahaan tersebut dengan kasus suap yang menimpa Presiden Direktur PT. APL, Ariesman Widjaja. Hal itu terbukti dari keterangan Yuyuk yang mengatakan bahwa pihaknya memanggil Bos PT. Agung Sedayu Grup, Sugiyanto Kusuma alias Agun untuk mendalami apakah ada hubungannya dengan perusahaan yang lainnya.
"Dalam pemeriksaan hari ini, ditanyakan apakah dia berhubungan dengan perusahaan-perusahaan lainnya," kata Yuyuk usai Aguan menjalani pemeriksaan pada Selasa(19/4/2016) kemarin.
Selain dari pihak Muara Wisesa, pada hari ini juga KPK memanggil Direktur PT.Agung Sedayu, Richard Halim Kusuma. Richard adalah anak dari Bos PT. Agung Sedayu Grup, Sugiyanto Kusuma alias Aguan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting