Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut Panitera Sekretaris Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Edy Nasution sering menjadi perantara dalam sejumlah kasus yang didaftarkan di PN Jakpus selama ini.
Hal itu disampaikan oleh Ketua KPK, Agus Rahardjo di Gedung KPK Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis(21/4/2016).
"Yang bersangkutan memang tidak hanya kasus ini, ada beberapa kasus yang perantaranya dia. Itu nanti akan kita telusuri lebih lanjut," kata Agus di Gedung KPK.
Lebih lanjut Agus pun menjelaskan bahwa dalam kasus dugaan suap terkait pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara perdata yang didaftarkan di PN Jakpus, Edy juga berperan sebagai perantara. Oleh karena itu, pihaknya masih memburu pelaku utama dalam kasus yang terungkap melalui operasi tangkap tangan tersebut.
"Saya sekali lagi katakan, kita perlu mendalami ini, betul memang baru perantaranya yang baru ditangkap, tapi kemudian ada pelaku berikutnya, dan akan kita dalami," kata Agus.
Untuk mengungkapkan siapa pelaku utama dan terkait keterlibatan Edy dalam kasus tersebut, kata Agus, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Mahkamah Agung. Namun, kata dia hasil dari koordinasi tersebut memang ada hasilnya, namun belum bisa diharapkan.
"Kemudian koordinasi dengan MA,ya sering kita lakukan, tapi belum dalam koordinasi unit reaksi cepat belum ada. Kita sering melakukan sosialisasi, bahkan Pak (Laode) Syarif sering mengajar di sana menebarkan nilai-nilai yang harusnya diikuti penegak hukum," kata Agus.
Dalam kasus ini KPK sudah menetapkan Doddy Apriyanto Supeno dan Edy Nasution sebagai tersangka. Terkait kasus ini juga, KPK sudah melakukan penggeledahan di Ruangan Kerja Edy Nasution dan juga Ruangan Kerja dan Rumah Sekretaris Jenderal MA, Nurhadi. Selain itu, KPK juga melakukan penggeldahan di Kantor PT. Paramount Enterprise Internarional di SCB Gading Serpong Boulevard Kelapa Dua Serpong Tanggerang, Banten.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU