Suara.com - Selain melakukan sejumlah pertemuan dengan tiga Presiden Eropa, Presiden Joko Widodo dalam kunjungan resmi ke Brussels, Kerajaan Belgia ini juga bertemu dengan Raja Kerajaan Belgia, Philippe. Pertemuan berlangsung di Royal Palace, Kamis, (21/4/2016).
Dalam pertemuan ini, Presiden Jokowi, atas nama pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan belasungkawa kepada Kerajaan Belgia atas serangan bom di Brussels yang menelan banyak korban, termasuk dua orang WNI yang mengalami luka sangat berat. "Indonesia mengecam keras serangan tersebut," ucap Presiden. Presiden Jokowi menilai, kerjasama dalam melawan aksi terorisme harus diperkuat.
Terkait isu-isu bilateral, Presiden Jokowi menyatakan bahwa kunjungan Putri Astrid pada bulan Maret 2015 dengan membawa rombongan delegasi bisnis Kerajaan Belgia sebanyak 300 orang serta kunjungan Raja Philippe yang diikuti 150 pengusaha menunjukkan komitmen Belgia untuk meningkatkan dan mempererat hubungan bilateral dengan Indonesia.
Indonesia, lanjut Jokowi, juga memiliki komitmen yang sama, terus meningkatkan hubungan baik dengan Belgia. "Untuk pertemuan kali ini, saya ingin fokus pada tiga hal, yakni, ekonomi, sosial budaya, dan dialog lintas agama," kata Jokowi dalam keterangan resmi, Kamis (21/4/2016).
Secara khusus, Raja Philippe mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat Presiden Jokowi terhadap kunjungan Putri Astrid yang disertai 300 pengusaha.
Kepada Presiden Jokowi, Raja Philippe menyatakan bahwa mengamati secara dekat perkembangan di Indonesia dan memberikan apresiasi yang tinggi terhadap perkembangan ekonomi di Indonesia. Deregulasi ekonomi yang dilakukan oleh Presiden juga disambut dengan baik. "Ekonomi Indonesia sangat luar biasa," kata Raja Belgia.
Terkait kerjasama ekonomi, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia sangat mengkhawatirkan beberapa langkah diskriminatif dari negara Uni Eropa (UE) terhadap produk CPO Indonesia. "Saya yakin Belgia tidak akan melakukan langkah diskriminatif tersebut," ujar Jokowi.
Lebih lanjut Presiden Jokowi menyampaikan apreasiasi dan ucapan terima kasih atas pemilihan Indonesia sebagai negara tamu pada Festival Europalia Indonesia tahun 2017 serta undangan baginya untuk menghadiri inagurasi Europalia Indonesia 2017. "Festival tersebut merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk menunjukan kekayaan budaya Indonesia. Saya harapkan dukungan Yang Mulia bagi kesuksesan festival tersebut", kata mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Selain itu, Raja Belgia menyampaikan apresiasi pada proses demokrasi dan toleransi yang dikembangkan di Indonesia. Terkait dengan itu, Presiden menjelaskan mengenai kehidupan kebhinnekaan di Indonesia yang terdiri dari beragam suku dan agama.
Dalam pembicaraan mengenai dialog lintas agama, Presiden Jokowi meyampaikan apresiasi atas upaya Raja Philippe dalam mempromosikan dialog antar warga komunitas yang berbeda melalui The Philippe Fund. Upaya ini, menurut Presiden, diperlukan dunia saat ini. Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa Indonesia siap lakukan kerjasama dengan Belgia terkait dialog antar agama, pertukaran pemuda dan tokoh agama.
Disampaikan pula bahwa Indonesia juga sangat aktif dalam menyebarkan nilai-nilai toleransi dan moderasi. "Saya harap, kita bersama dapat menjadi pemimpin-pemimpin dunia yang dapat menyebarluaskan toleransi dan perdamaian, termasuk dengan memanfaatkan teknologi informasi", kata mantan Walikota Solo tersebut.
Dalam pertemuan itu, Raja Belgia mengundang Presiden Jokowi untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Belgia tahun 2017. Undangan ini ditanggapi secara positif oleh Presiden Jokowi.
Berita Terkait
-
Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura
-
Joey Pelupessy Emosional Usai Bikin Rekor Gila: Kemenangan Besar dan Pantas!
-
Bukan Kevin De Bruyne, Pemain Ini Jadi Bintang Saat Belgia Pesta 6 Gol
-
Belgia Tampil Superior dengan Pesta Gol Enam Kali di Markas Liechtenstein
-
Statistik Ragnar Oratmangoen vs Charleroi: Main 32 Menit, Operan Sukses 95 Persen!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO