Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku rutin memberikan uang operasionalnya kepada Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi sebesar Rp50 juta untuk menghadiri acara-acara perkawinan warga.
Tetapi, Ahok berpesan kepada Rustam agar uang tersebut jangan sampai disalahgunakan untuk bermain golf, mengingat Rustam merupakan pejabat yang suka golf.
"Pelantikan 2 Januari 2015 sudah bisik-bisik (beberapa pejabat), saya kan banyak intel, sudah bisik-bisik mau main golf salah satunya dia, lalu saya panggil 'eh lu kalau mau main golf silakan main ya', yang penting kerjaan beres," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (25/4/2016).
Ahok tidak menyoal hobi Rustam bermain golf. Bagi Ahok, yang penting dia bertanggungjawab dengan pekerjaan sebagai aparatur negara.
"Terus dia bilang pak paling seminggu dua kali pak, sekarang dua minggu sekali, boleh nggak (saya bilang) oh boleh. Lalu kalau mau kawinan gimana saya kasih Rp50 juta sebulan, nih Rp50 juta uang operasional saya, tapi jangan buat main golf yah, ini buat kawinan warga," kata Ahok.
Ahok juga berpesan kepada Rustam maupun pejabat lainnya agar jangan main politik praktis. Terkait pesan Ahok yang terakhir ini, sebelumnya sempat membuat Rustam kesal dan curhat di Facebook. Soalnya, Rustam dituduh Ahok kongkalingkong dengan Yusril Ihza Mahendra, ketua umum PBB, yang sekarang berhasrat menjadi gubernur Jakarta.
"Beberapa kali pelantikan saya sampaikan, jangan main politik, memang ini orang sekolah politik, aktivis main sama partai, bagi saya FB itu politik, bilang sakit hati," kata Ahok.
Ahok mengungkapkan sebelum menjadi pemimpin Jakarta, Ahok sudah mendengar di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ada geng golf. Konon, pejabat yang tidak bisa bermain golf akan susah naik jabatan.
"Dulu bisa ke luar negeri main golf, yang sisa eselon II yang masih main golf tinggal wali kota Jakarta Utara, dulu Heru Budi Hartono nggak bisa naik pangkat karena nggak bisa main golf dia, Sekda nggak bisa main golf, dulu jangan harap kalau nggak bisa main golf di Jakarta mau naik pangkat, karena gub golf, jadi dia ada geng," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota