Wakil Ketua DPRD Abraham Lunggana atau akrab disapa Haji Lulung mengaku setuju soal rencana Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang ingin menerapkan gerakan mematikan televisi selama dua jam, pukul 18.00 WIB - 20.00 WIB, di Jakarta pada malam hari sebagai upaya meningkatkan budaya membaca.
"Saya setuju lah kalau yang baik-baiknya," ujar Lulung kepada Suara.com di kediamannya Jalan Berdikari Assofa Gang EE No.99, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (28/4/2016).
Meski begitu, rencana tersebut harus didiskusikan kepada masyarakat, tokoh pendidik , serta pengusaha televisi.
Nanti kita komunikasi lagi dengan seluruh masyarakat yang ada tokoh, yang penting tokoh pendidik karena ini menyangkut pendidikan. Kita juga harus mendengar masukan dari pengusaha media televisi,"ungkapnya.
Seperti diberitakan, Wakil Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat berencana menerapkan gerakan mematikan televisi selama dua jam, pukul 18.00 WIB - 20.00 WIB, di Jakarta pada malam hari sebagai upaya meningkatkan budaya membaca.
"Secepatnya ini akan diuji coba," kata Djarot ketika menerima kunjungan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dari Universitas Negeri Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (27/4/2016).
Djarot berharap minat baca buku, terutama anak-anak, semakin tinggi dengan mengurangi nonton TV. Apalagi, sekarang era digital, dimana anak-anak suka bermain gadget.
Untuk membantu merealisasikan hal tersebut, pemprov DKI juga berencana menggandeng mahasiswa dari perguruan tinggi di Jakarta untuk melakukan sosialisasi di tingkat RW hingga RT.
"Kita akan mengajak mereka untuk bisa mematikan televisi paling tidak selama dua jam," kata Djarot.
Berita Terkait
-
Saat Podcast Jadi Pilihan Belajar, Apa yang Hilang dari Televisi?
-
Djarot 'Ngamuk': Korupsi Segede Gajah Lewat, Kenapa Hasto dan Tom Lembong yang Cuma 'Kutu' Dihajar?
-
6 Rekomendasi TV LCD di Bawah Rp1 Juta, Harga Minimalis Kualitas Terjamin!
-
Jokowi Disebut Punya Kans Pimpin PSI, Djarot PDIP: Kita Nggak Ngurus, Kan Sudah Dipecat
-
Djarot di Pembekalan Kepala dan Wakil Kepala Daerah PDIP: Anda Tidak akan Jadi Tanpa Partai Politik
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi