Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar dalam rapat pleno menetapkan sumbangan wajib bagi calon ketua umum Partai Golkar sebesar Rp1 miliar.
Menanggapi hal tersebut, pengamat politik Muhammad Qodari menilai sumbangan wajib yang ditetapkan partai merupakan sistem baru yang terjadi di dunia perpolitikan di Indonesia.
Namun, dengan ditetapkan Rp1 miliar, bisa lebih jelas nilainya dan peruntukannya dalam pemilihan calon ketua umum.
"Menurut saya, ini suatu eksperimen yang baik, artinya menganggarkan sumbangan politik supaya pertama lebih jelas angka prosesnya dan kedua lebih jelas peruntukannya," ujar Qodari kepada Suara.com, Jumat (29/4/2016).
Tak hanya itu, dirinya menilai sumbangan wajib sebesar Rp 1 miliar merupakan hal yang wajar bagi partai yang berlambang pohon beringin.
"Untuk Partai sebesar Golkar angka seperti itu cukup bisa diterima, lain kalau angkanya Rp 10 miliar. Kalau Rp 1 miliar untuk partai sebesar Golkar masih wajarlah," ucap Direktur Eksekutif Indobarometer.
Menurutnya yang terjadi selama ini dalam bursa pemilihan ketua umum dalam sebuah partai, tidak ada aturan, namun pastinya kontribusi masing-masing caketum yang ingin maju dalam Pemilihan Ketua Umum pasti akan dituntut.
"Selama ini kalau nggak ada aturan itu terjadi juga proses sumbangan menyumbang kontribusi. Malah jadinya liar, kalau dengan cara seperti ini kan ada koridornya. Yang penting dijaga adalah ketika sudah dibikin legal seperti ini, takutnya ada ilegal-ilegal lain," jelas Qodari.
Adapun terkait kandidat calon Ketua Umum Partai Golkar, Qodari melihat semua kandidat punya kualitas dan pengalaman dalam memimpin.
Meski begitu, dirinya memprediksi calon Ketua Umum Partai Golkar yang terkuat yakni calon Ketua Umum yang memiliki dukungan dari daerah dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.
"Saya pribadi melihatnya dukungan Pak ARB masih penting sekali. Kalau dukungan dari daerah, ada kaitannyanya dengan Pak ARB. Jadi Pak ARB jadi salah satu kunci," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Nama Puteri Komarudin Hingga Raffi Ahmad Mencuat Isi Kursi Menpora, Ini Jawaban Bahlil
-
Tutut Soeharto Bertarung di Munaslub Golkar? DPD Sulsel Solid ke Bahlil Lahadalia
-
Tutut Soeharto Bakal Jadi Ketua Golkar? Mekeng Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Wacana Panas Ini
-
Kader Partai Golkar Dukung Tutut Soeharto Gantikan Bahlil Lahadalia
-
Faktor Adik, Tutut Soeharto Diprediksi Dapat Restu Prabowo Geser Bahlil di Partai Golkar
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting