Suara.com - Seorang penjahit dibunuh oleh tiga orang di Bangladesh, Sabtu (31/4/2016) waktu setempat. Tiga orang pelaku tersebut menyantroni kiosnya, menyeret si penjahit keluar, lalu menyerangnya dengan senjata tajam hingga tewas. ISIS mengklaim sebagai dalang atas serangan tersebut.
Mengutip keterangan saksi, pejabat kepolisian Abdul Jalil, mengatakan bahwa ketiga penyerang kabur dari TKP usai menghabisi nyawa Nikhil Chandra Joardar, (50), sang penjahit, di depan kiosnya di Tangail, kota yang berjarak 80 kilometer dari ibu kota Dhaka.
ISIS mengklaim bertanggungjawab atas pembunuhan tersebut. Mereka mengatakan, si penjahit menghujat Nabi Muhammad, demikian disampaikan badan pemantau aksi terorisme Amerika Serikat, SITE.
Serangan tersebut terjadi beberapa hari setelah seorang aktivis pembela hak asasi gay dan seorang rekannya dibunuh dengan cara serupa di sebuah apartemen di Dhaka.
Polisi mengatakan, pihaknya masih menyelidiki apakah pembunuhan si penjahit berhubungan dengan komentar miringnya soal Nabi Muhammad beberapa tahun yang lalu. Ketika itu, ada yang melaporkan Joardar atas pernyataan tersebut dan iapun dijebloskan ke dalam tahanan.
Joardar sempat meringkuk dalam penjara selama beberapa pekan pada tahun 2012. Tetapi, dirinya dibebaskan setelah laporan atas dirinya dicabut pihak pelapor.
ISIS pernah beberapa kali mengklaim bertanggungjawab atas serangan yang menelan korban jiwa di Bangladesh. Namun, kebenaran klaim ISIS atas pembunuhan Joardar belum dapat diverifikasi.
Polisi sejauh ini sudah memanggil tiga orang, termasuk seorang petinggi partai Islam setempat untuk dimintai keterangan.
Pemerintah Bangladesh membantah bahwa ISIS atau Al Qaeda ada di negara berpenduduk 160 juta orang tersebut. Polisi meyakini, serangan didalangi oleh kelompok-kelompok militan dalam negeri. (Reuters)
Berita Terkait
-
Empat Pendukung ISIS di Sumatera Diciduk Densus 88! Gunakan Media Sosial untuk Provokasi Teror
-
Turki Gempur ISIS Online: 26 Orang Ditangkap Terkait Propaganda Teror di Medsos
-
Serangan Udara AS di Somalia Tewaskan Tokoh Kunci ISIS, Siapa?
-
Gempur Persembunyian ISIS di Pegunungan Somalia, AS Klaim Sukses Besar
-
Turki Desak Prancis Pulangkan Warganya yang Terlibat ISIS di Suriah
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Lolos Hukuman MKD, Uya Kuya dan Adies Kadir Baru Bisa Aktif Lagi di DPR Tergantung Ini!
-
Viral! Pasangan Pembuangan Bayi di Ciamis Dinikahkan di Kantor Polisi: Biar Bisa Rawat Anak Bersama?
-
Ditugasi Prabowo Berkantor di Papua, Gibran Tak Merasa Diasingkan: Itu Tidak Benar!
-
Sumpah SF Hariyanto: Saya Bukan Pelapor Kasus Gubernur Riau, Kami Sedang Ngopi Saat KPK Datang
-
DPR Batasi Delegasi Buruh, Komisi IX Absen: Ada Apa di Balik Audiensi Kenaika
-
Jusuf Kalla Ngamuk di Makassar: Tanah Saya Dirampok Mafia, Ini Ciri Khas Lippo!
-
'Acak-acak' Sarang Narkoba di Kampung Bahari Jakut, Kos-kosan Oranye jadi Target BNN, Mengapa?
-
Media Asing Soroti Progres IKN, Kekhawatiran soal Lingkungan dan Demokrasi Jadi Perhatian Utama
-
Sandi 'Tujuh Batang' dan Titah 'Satu Matahari' yang Menjerat Gubernur Riau dalam OTT KPK
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Rp231 M Dibakar, Komisi III DPR: Ini Kejahatan Terencana