Suara.com - Presiden Amerika Serikat Barack Obama, pada Sabtu (1/5/2016) menyindir para kandidat presiden Partai Republik, bahkan Partai Demokrat, dalam jamuan makan malam korespondensi Gedung Putih terakhirnya sebagai orang nomor satu di AS. Namun, adalah kandidat Partai Republik Donald Trump yang paling banyak dijadikan bahan candaan oleh Obama.
"Kaum Republik percaya bahwa dia (Trump) adalah kandidat yang paling kuat," kata Obama di hadapan hadirin, yang terdiri atas jurnalis, bos media, bintang Hollywood, dan anggota parlemen.
"Mereka mengatakan Donald tidak punya pengalaman kebijakan luar negeri untuk menjadi presiden. Namun, sebenarnya ia sudah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk bertemu dengan para pemimpin negara-negara di seluruh dunia: Miss Sweden, Miss Argentina, Miss Azerbaijan," kata Obama disusul tawa para hadirin. Yang dimaksud Obama adalah para kontestan pemilihan ratu kecantikan Miss Universe, ajang yang dikelola oleh perusahaan Trump.
Lagi-lagi bercanda soal Donald Trump, Obama menyebut majunya sang pengusaha menjadi kandidat presiden merupakan upayanya mendongkrak bisnis hotelnya.
"Lelaki ini ingin mendongkrak bisnis hotelnya dan kini kita berharap bahwa Cleveland meloloskannya pada bulan Juli mendatang," kata Obama menyebut Konvensi Partai Republik yang bakal digelar pada bulan Juli mendatang.
Obama juga menjadikan kegelisahan petinggi Partai Republik terhadap meroketnya popularitas Trump dan Ted Cruz untuk berpeluang maju ke pilpres sebagai lelucon.
"Para tamu di sini ditanyai apakah mereka memilih steak atau ikan, tapi sebagian besar dari kalian malah menulis nama Paul Ryan," kata Obama, menyebut pejabat Republik di parlemen AS yang berharap bisa maju sebagai capres AS.
Pidato yang disaksikan selebritis Hollywood macam Will Smith, Helen Mirren, Bryan Cranston, Jared Leto, Jeff Goldblum, dan Rachel McAdams tersebut pun diakhiri Obama dengan cara yang unik. "Obama selesai", ucap presiden kulit hitam AS pertama tersebut, sembari menjatuhkan mikrofon. (Reuters & AFP)
Berita Terkait
-
Trump Bagi-bagi Duit Rp 32 Juta ke Warganya, Dorong Harga Bitcoin Meroket?
-
AS Shutdown, Trump Mau Ganti Subsidi ObamaCare dengan BLT Ratusan Miliar Dolar
-
3 Fakta Pertemuan Xi Jinping-Trump: China dan AS 'Mesra', Perang Dagang Berakhir Damai?
-
Kenapa Keputusan Trump Buka Suaka Margasatwa Arktik untuk Pengeboran Minyak Tuai Kontroversi?
-
Misteri Lawatan Trump ke Asia: Sinyal Kejutan dari Korut, Kim Jong Un Sudah Menanti?
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Pemangkasan Anggaran Subsidi Pangan Ditolak 3 Fraksi, Ketua DPRD DKI Tetap Sahkan Raperda APBD 2026
-
Survei KPAI: 35,9 Persen Anak Pernah Terima Menu MBG Mentah Hingga Basi
-
Roy Suryo Klaim Siap Diperiksa Sebagai Tersangka Ijazah Jokowi, Sindir Kasus Silfester Matutina
-
Langkah Mengejutkan Prabowo-Albanese: Apa Isi Perjanjian Keamanan Baru yang Mengguncang Kawasan
-
94 Juta Turis, 126 Miliar Euro: Spanyol Buktikan Pariwisata Bisa Jadi Mesin Transformasi Ekonomi
-
Mahfud MD Bantah Dirinya Pernah Sebut Ijazah Jokowi Asli: Itu Pelintiran dan Bohong
-
Cegah Kasus Keracunan MBG Berulang, BGN Wajibkan SPPG Punya Alat Ini
-
Detik-detik Jembatan Hongqi Hancur, Biaya Proyek Habiskan Dana Rp 21 M
-
Ortu Minta Prabowo Pulangkan Reynhard Sinaga, Apakah RI dan Inggris Punya Perjanjian Ekstradisi?
-
KPK Cecar Eks Direktur Kemenag Soal Pembagian Kuota Haji Hingga Penyediaan Layanan