Suara.com - Baru-baru ini, kasus pemerkosaan bergilir yang dialami Yuyun (14) pelajar SMP asal Desa Padang Ulak Tanding, Kecamatan Rejang Lebong, Bengkulu mendapat sorotan tajam dari berbagai elemen organisasi.
Pasalnya, 14 pemuda secara bergiliran menyetubuhi Yuyun yang kala itu hendak menuju tempat tinggalnya sepulang sekolah. Setelah diselidiki, ulah biadab belasan pemuda tersebut terjadi di bawah pengaruh alkohol.
Namun Psikolog Efnie Indrianie punya pendapat lain. Menurutnya, efek konsumsi alkohol tak sampai membuat pelaku yang bersangkutan kehilangan kontrol terhadap nafsu birahinya, hingga berkali-kali memuaskan nafsunya pada anak di bawah umur.
"Kalau saya lihat mereka tidak hanya konsumsi alkohol saja. Yang saya khawatirkan alkohol yang mereka konsumsi telah dicampur dengan zat tertentu seperti zat adiktif yang memicu birahi. Kalau hanya pengaruh alkohol saja biasanya hanya memicu aksi kriminal," ujar Efnie ketika dihubungi Suara.com, Rabu (4/5/2016).
Efnie menyebut, maraknya penjualan miras oplosan bisa menjadi salah satu pemicu perbuatan biadab yang kini banyak dilaporkan di berbagai daerah. Seperti diketahui, miras oplosan tak hanya mengandung minuman beralkohol saja, namun juga ditambahkan zat-zat lainnya yang mempengaruhi fungsi kontrol di otak.
"Zat adiktif yang disalahgunakan bisa saja jenis amfetamin yang bisa memicu peningkatan birahi jika dikonsumsi berlebihan. Karena zat ini dapat mengganggu neurotransmitter di otak sehingga yang bersangkutan biasanya tidak disertai rasa bersalah usai melakukan tindakan kriminal tertentu," imbuhnya.
Selain paparan zat adiktif yang diduga dikonsumsi oleh pelaku pemerkosaan Yuyun, Efnie menyebut bahwa paparan stimulus seksual secara rutin juga dapat melatarbelakangi pelaku melakukan perbuatan keji tersebut.
"Kelompok pemuda tersebut saya rasa juga sudah terpapar secara rutin stimulus seksual misalnya dari tayangan porno atau gambar gambar porno. Yang kalau terus menerus dinikmati bisa mengaktivasi zat kenikmatan di fungsi otak yang merusak fungsi otak. Akibatnya, mereka tidak bisa menahan birahinya dan berani melakukan hal bejat tersebut kepada anak dibawah umur sekalipun," pungkas Efnie.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
Imbas Ortu Meleng, Anak di Depok Nyangkut di Mesin Cuci, Begini Nasibnya!
-
Skandal Proyek Satelit Kemenhan, Kejagung Buru CEO Asal Hungaria Gabor Kuti
-
Puan 'Bangga' Presiden Indonesia Comeback Pidato di PBB Usai Satu Dekade Absen: Ini yang Ditunggu
-
Pemerintah Siapkan 20.000 Program Kerja Magang Akhir 2025, Bagaimana Cara Daftarnya?
-
Strategi Hilirisasi Pertanian Jadi Bahasan Mendagri untuk Atasi Middle Income Trap
-
KPK Dukung Prabowo Rombak Komite TPPU: Penting untuk Pemulihan Aset Negara
-
'Jual' Anak 6 Tahun yang Dicabuli Eks Kapolres Ngada, Mahasiswi Fani Dituntut 12 Tahun Penjara
-
Kronologi Mencekam Sekuriti-Pekerja Toba Pulp Lestari Serbu Warga Adat Sihaporas, Ibu-ibu Dipukuli
-
Ketika DN Aidit dan Petinggi PKI Khusyuk Berdoa...
-
Sinyal Belum Kompak? Prabowo Sudah Rilis Perpres, Puan Belum Tahu Apa-apa soal IKN Ibu Kota Politik