Suara.com - Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, akan memperketat seleksi perusahaan jasa penyedia tenaga outsourcing menyusul kasus pembunuhan terhadap mahasiswi bernama Feby Kurnia yang dilakukan pekerja cleaning service bernama Eko Agus Nugroho (26).
"Sikap kami setelah ini akan lebih ketat dan memfilter perusahaan outsourcing atau siapa pun yang punya akses ke fakultas," kata Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM Pekik Nurwantoro di Yogyakarta, Rabu (4/5/2016).
Hal itu dinyatakan Pekik menyusul terungkapnya kasus pembunuhan Feby Kurnia.
Pekik menjelaskan Agus sudah habis masa kontraknya pada Sabtu (30/4/2016) sebagai petugas kebersihan yang dipekerjakan perusahaan rekanan UGM.
Pekik mengaku tidak mengenal karakter Agus, meski sudah bekerja selama bekerja kurang lebih setahun di fakultas yang Pekik pimpin.
"Kami tidak tahu karakter pelaku karena dia kan outsourcing dari perusahaan tertentu, yang melakukan seleksi mereka. Setelah ini kami akan lebih selektif lagi menjalin kerja sama dengan pihak luar," kata dia.
Selain memperketat kerjasama dengan penyedia jasa outsourcing, menurut Pekik, Fakultas MIPA bersama dengan rektorat berkomitmen meningkatkan keamanan di kawasan kampus.
Peningkatan keamanan dimaksud meliputi penambahan CCTV serta penambahan Satuan Keamanan Kampus. Di FMIPA UGM, kata pekik, Satuan Keamanan Kampus (SKK) berjumlah 18 personel dan CCTV berjumlah 11 unit.
"SKK dan CCTV akan kami tambah," kata dia.
Seperti diberitakan kamera pengawas atau CCTV di area kamar mandi lokasi ditemukannya jasad Feby Kurnia dalam keadaan mati. Menurut Pekik CCTV yang seharusnya dapat menjadi barang bukti penting itu mati karena memang usianya sudah cukup lama.
"CCTV itu sudah terpasang sejak Gedung S-2 dan S-3 diresmikan pada 2010," kata dia.
Sebelumnya, Wakil Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta Kombes Abdul Hasyim Ghani menyatakan Agus yang membunuh Feby dengan cara mencekik ditangkap di depan rumah di Dusun Jati, Wonokromo, Pleret, Bantul pada Selasa (3/5/2016) pukul 16.45 WIB.
Berdasarkan pemeriksaan awal motif pembunuhan didasari keinginan pelaku memiliki barang-barang milik mahasiswi asal Batam. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka