Suara.com - Mantan Ketua Umum Partai Golkar, Akbar Tandjung rupanya sangat tidak terima dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh Steering Committee berupa persyaratan bagi bakal calon Ketua Umum untuk menyerahkan uang minimal Rp1 Miliar. Uang tersebut diklaim akan digunakan untuk membantu biaya operasional Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar sekaligus menghindari politik uang.
Padahal menurut Akbar, Munas dan Munaslub bukan merupakan hal baru yang dilakukan oleh partai sebesar Golkar. Karena itu, kata dia, tanpa uang pun, Munas dan Munaslub bisa saja dilakukan.
"Padahal sebetulnya tidak pakai uang pun masih bisa. apalagi kalau memang sudah bisa atau kalau masih bisa pakai uang, masih bisa pakai iuran, urunan, masih bisa," kata Akbar di Gado-Gado Boplo Jalan Gereja Theresia Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (7/5/2016).
Lebih lanjut, Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) DPP Golkar tersebut mengatakan, jika memang partai meminta kadernya mengumpulkan iuran, maka dirinya pun siap memberikan sumbangan. Namun, kata dia, pemberian iuran pun harus didasarkan pada kemampuan atau kondisi keuangan setiap kader, tanpa harus ada patokan jumlah, apalagi jika sampai dipaksakan.
"Kami pun dari Wantim pun kalau diminta pasti kami juga akan ikut berikan urunan. Oleh karena itu, menurut saya kalau seperti ini maka tidak dipertahankan adanya iuran, dan hal ini akan dampak yang menurunkan Partai Golkar di mata publik," katanya.
Akbar bahkan memprediksi, Munaslub yang akan berlangsung pada tanggal 15-17 Mei 2016 mendatang itu akan sama nasibnya dengan Konvensi yang pernah diadakan Golkar pada Tahun 2004 untuk mencalonkan seorang Presiden. Kata dia, pada saat itu dirinya dikalahkan oleh Jenderal (Purn) Wiranto melalui dua putaran. Namun, dia menduga bahwa dirinya kalah karena adanya praktek transaksional dengan mengutamakan uang.
"Nah itu lah yang terjadi pada waktu itu, putaran pertama saya yang menang, kedua pak Wiranto. Aturannya harus 50 persen lebih, maka diadakanlah putaran kedua antara saya dan pak Wiranto. Disitulah saya menduga merasakan pada putaran kedua itu ada terjadi transaksi, bukan tidak mungkin terjadi karena uang," kata Akbar.
Karenanya dia pun sejak awal sudah menyampaikan kepada Steering Committee agar persyaratan tersebut tidak dilaksanakan. Namun sayang, anjuran tersebut tidak didengar oleh SC dan hingga saat ini terus dilaksanakan, meskipun sudah ada peringatan dari KPK.
Pada Jumat (6/7/2016) kemarin, SC pun sudah memutuskan enam bakal Caketum Goklkar yang resmi, karena sudah menyerahkan uang Rp1 Miliar. Mereka adalah, Setya Novanto, Priyo Budi Santoso, Ade Komaruddin, Mahyudin, Airlangga Hartarto, dan Aziz Syamsudin. Sementara dua lainnya yang diberi kesempatan lagi karena belum menyerahkan uang adalah Syahrul Yasin Limpo dan Indra Bambang Utoyo.
Berita Terkait
-
Tutut Soeharto Bertarung di Munaslub Golkar? DPD Sulsel Solid ke Bahlil Lahadalia
-
Tutut Soeharto Bakal Jadi Ketua Golkar? Mekeng Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Wacana Panas Ini
-
Kader Partai Golkar Dukung Tutut Soeharto Gantikan Bahlil Lahadalia
-
Faktor Adik, Tutut Soeharto Diprediksi Dapat Restu Prabowo Geser Bahlil di Partai Golkar
-
Mbak Tutut Bakal Gantikan Bahlil Pimpin Partai Golkar? Jerry: Dia Akan Didukung Presiden
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
Terkini
-
Fakta Dandi Si Polisi Gadungan: Doyan Narkoba, 4 Kali Beraksi di Penjaringan, Korban Terakhir Ojol
-
RUU Perampasan Aset Belum Juga Dibahas, Begini Jawaban Puan Maharani
-
Ayah Prada Lucky Dilaporkan ke Denpom, Diduga Langgar Disiplin Militer Gegara Hal Ini
-
Prabowo Tegas Bantah Dikendalikan Jokowi: Aku Hopeng Sama Beliau, Bukan Takut!
-
Pamer KTA Palsu Dalih Tangkap Orang di Kalijodo, Polisi Abal-abal Gondol HP hingga Motor Abang Ojol
-
KPK Sita Aset Satori: Dari Ambulans hingga Kursi Roda Diduga Dibeli Pakai Uang Haram
-
Formappi: Putusan MKD DPR RI Mengecewakan, Abaikan Pelanggaran Etik Cuma Fokus pada Hoaks
-
Modal Airsoft Gun, Dandi Ngaku Reserse Narkoba Polda Metro, Sikat Motor-HP Ojol di Penjaringan
-
Ratusan Insan Sinar Mas Tuntaskan Pendidikan Komponen Cadangan
-
Dikirim ke Bali, ASN Terlibat Modus Baru Peredaran Ganja Lewat Kerangka Vespa