Suara.com - Wakil Bupati Fakfak Donatus Nimbitkendik melaporkan Bupati Fakfak Mohammad Usnawas ke Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis (12/5/2015). Dia akan melaporkan kasus dugaan mark up pengadaan sound sistem dan panggung ringging pada acara HUT Kabupaten Fakfak yang ke 113 senilai sekitar Rp4,3 miliar.
"Saya melaporkan Bupati Fakfak Mohammad Usnawas dan sejumlah pihak lainnya terkait korupsi di Fakfak. Saya sebagai mantan wakil bupati Fakfak memberikan keterangan di KPK, memang benar terjadi mark up atau kelebihan bayar pada pihak ketiga yang menyebabkan kerugian negara Rp5 miliar," kata Donatus.
Ketika membuat laporan, Donatus didampingi Direktur LSM Nasional Pasti Indonesia Susanto.
Donatus mengatakan sebelumnya sudah pernah melaporkan bupati Fakfak terkait kasus dugaan korupsi dana desa ke Kejaksaan Negeri Fakfak pada tahun 2012.
Praktik dugaan korupsi dana desa juga telah dilaporkan ke KPK pada tahun 2015.
Kedatangan Donatus hari ini sekaligus menanyakan tindaklanjut atas kasus tersebut.
"Sudah dilaporkan ke Kejaksaan Negeri Fakfak, juga sudah kami laporkan ke KPK, tapi tidak ditindaklanjuti. Hari ini kami laporkan lagi dengan data lengkap. Kami ingin menanyakan sudah sejauh mana laporan kami," katanya.
Donatus siap menjadi saksi kunci atas dugaan kasus tersebut.
Susanto mengaku memperoleh informasi dugaan kasus mark up dari masyarakat.
"Namun kami masih memverifikasi bukti-bukti yang diserahkan masyarakat. Dan kasus mark up senilai Rp4,3 miliar lebih ini adalah kasus yang menurut kami memiliki bukti-bukti penyelewengan anggaran yang paling kuat," kata dia.
"Jadi idealnya anggaran yang dikeluarkan tak lebih dari Rp906 juta, namun jumlah itu membengkak menjadi Rp5.235.445.000," Susanto menambahkan.
Tag
Berita Terkait
- 
            
              Kisah Mama Siti: Perempuan Adat Papua yang Menjaga Tradisi Lewat Pala dan Membawanya ke Dunia
 - 
            
              Di Pilkada Fakfak 2024, PKS Umumkan Usung Pasangan Petahana Untung Tamsil-Yohana Dina Hindom
 - 
            
              Diserang Soal Pupuk, Gibran Jawab Perusahaan yang Dikawal Bahlil di Fakfak
 - 
            
              Hindari Polarisasi Ekstrem, Menteri Bahlil Bagikan Kisah Inspiratif Soal Toleransi di Fakfak
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM
 - 
            
              Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Gerindra? Muzani: Syaratnya Cuma Ini!
 - 
            
              Yusril: Pasal KUHP Lama Tak Lagi Efektif, Judi Online Harus Dihantam dengan TPPU
 - 
            
              Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
 - 
            
              Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
 - 
            
              Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah
 - 
            
              Dinilai Bukan Pelanggaran Etik, Ahli Hukum Sebut Ucapan Adies Kadir Hanya Slip Of The Tongue