Presiden Venezuela Nicolas Maduro menarik duta besarnya untuk Brazil untuk berkonsultasi mengenai proses pemakzulan yang dihadapi Presiden Brazil Dilma Rousseff, yang kini diskors, kata media Amerika Latin yang berpusat di Karakas, Telesur, Sabtu (14/5/2016).
Selama satu pertemuan Kabinet pada Jumat (13/5/2016), Maduro mengatakan ia bertemu dengan Duta Besar Alberto Castellar untuk menilai drama politik yang terurai dengan cepat di Brazil.
"Saya meminta Duta Besar di Brazil, Alberto Castellar agar datang ke Karakas. Kami menilai babak sejarah yang menyakitkan ini," kata Maduro.
Dalam satu upaya untuk meningkatkan kesadaran mengenai krisis politik Brazil, Maduro juga mengirim pesan di Twitter pada Jumat (13/5/2016). Ia menggambarkan proses pemakzulan itu sebagai "kudeta parlemener" dan mengatakan, "Semua yang berlawanan Brazil bertentangan dengan Amerika kami." Maduro memperingatkan arus sayap-kanan yang telah melanda Rousseff ke luar kantornya juga bertujuan melucuti blok regional seperti Uni Bangsa Amerika Selatan (Unasur).
"Ada sasaran yang lebih besar untuk memecah prestasi di Amerika kita ... mereka ingin menghancurkan Unasur," kata Maduro, sebagaimana dikutip Xinhua, yang dipantau dariJakarta, Minggu pagi (15/5/2016). Ia menyeru pemerintah regional agar mengutuk proses pemakzulan.
Pada Kamis, Senat Brazil melakukan pemungutan suara mengenai pemakzulan terhadap Rousseff, dengan menskors dia dari jabatannya selama 180 hari. Senat Brazil mengangkat Wakil Presiden Michel Temer sebagai Presiden sementara. Jika Rousseff dinyatakan bersalah, Temer akan menjabat sampai akhir masa jabatan Rousseff.
Meskipun proses legislatif terhadap Rousseff tampaknya mematuhi dokumen hukum, banyak pengamat politik prihatin bahwa pengadilan itu bermotif politik; dan partai Pekerja (PT) --yang memerintah-- dan sekutunya, yang condong ke kiri, didesak ke luar koalisi partai oposisi konservatif.
Sebagian alasan Brazil telah dikecam dari kubu konservatir ialah dorongan kebebasan dan penyatuannya melalui mekanisme bilateral seperti blok BRICS --ekonomi yang sedang muncul, Brazil, Rusia, India, Tiongkok dan Afrika Selatan, kata Maduro. Ditambahkannya, "Ini adalah pukulan terhadap BRICS." Pada Kamis, Unazur dan negara regional menyampaikan keprihatinan mereka mengenai peristiwa yang berlangsung di Brazil.
Rousseff dituduh "bertanggung-jawab atas kegiatan pidana" karena pemerintahnya diduga menutup-nutupi defisit dalam anggaran 2014 dan 2015, dalam upaya agar terpilih kembali. (Antara)
Berita Terkait
-
Carlo Ancelotti Siapkan Kartu AS Brasil di Piala Dunia 2026, Vinicius Jr Tersisih?
-
Jadi Mimpi Buruk Timnas Indonesia U-17, Wonderkid Brasil Diperebutkan Chelsea dan Man United
-
Roberto Di Matteo Terkesima dengan Bintang Muda Chelsea Estevao
-
Neymar Jr Kembali Cedera Parah, Diragukan Tampil di Piala Dunia 2026
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- Ke Mana Saja Rp26 Triliun Dana Transfer Pusat Mengalir di Sulawesi Selatan?
Pilihan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
Terkini
-
Gudang Narkoba dan Senpi di Apartemen Mewah Tangerang Terbongkar, 'Koleksi' Pelaku Bikin Ngeri
-
Usai Diperiksa KPK, Ridwan Kamil Akui Ada Aliran Uang ke Lisa Mariana: Konteksnya Pemerasan
-
Awardee LPDP PK 2025 Gelar Berani Bermimpi untuk Dorong Akses Pendidikan bagi Anak Muda
-
Kemenhut Klarifikasi Pernyataan Bupati Tapsel: Tidak Satupun Izin Penebangan Kayu Sejak Juli 2025
-
Bareskrim Buru 'Hantu' di Balik Tumpukan Kayu Gelondongan Banjir Dahsyat Sumatra
-
Wamendagri Bima Tinjau Posko Bencana di Kota Solok: Tekankan Koordinasi dan Gerak Cepat Pemerintah
-
KP2MI Perkuat Sinergi dengan Lembaga Pusat dan Daerah untuk Tingkatkan Perlindungan Pekerja Migran
-
Bantah Nikmati Uang Haram BJB, Ridwan Kamil: Mercy dan Moge Murni Uang Pribadi
-
Kelar Diperiksa KPK, Ridwan Kamil Klaim Tak Tahu Soal Korupsi Dana Iklan BJB
-
Disorot karena Temui Korban Bencana Sumatera Pakai Rompi, Verrel Bramasta: Ini Bukan Anti-Peluru