Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan (suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Baca 10 detik
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak menyoal tentang siapa yang akan menjadi ketua umum Partai Golkar periode 2016-2021 hasil musyawarah nasional luar biasa yang berlangsung di Bali.
"Buat Presiden, siapa saja nggak masalah. Hanya beliau tidak nyaman kalau rangkap rangkap jabatan. Karena beliau di kabinet juga nggak mau ada rangkap jabatan. Walaupun dia (ketua Golkar) bukan member kabinet," kata Luhut di Hotel The Mulia, Nusa Dua, Bali, Minggu (15/5/2016). Kehadiran Luhut di Bali hari ini untuk jumpa para kandidat bos baru Golkar.
Luhut berharap hasil munaslub Golkar yang saat ini diselenggarakan dapat menyatukan partai lagi.
"Buat Presiden, siapa saja nggak masalah. Hanya beliau tidak nyaman kalau rangkap rangkap jabatan. Karena beliau di kabinet juga nggak mau ada rangkap jabatan. Walaupun dia (ketua Golkar) bukan member kabinet," kata Luhut di Hotel The Mulia, Nusa Dua, Bali, Minggu (15/5/2016). Kehadiran Luhut di Bali hari ini untuk jumpa para kandidat bos baru Golkar.
Luhut berharap hasil munaslub Golkar yang saat ini diselenggarakan dapat menyatukan partai lagi.
Dia berharap pemilihan ketua umum baru tidak muncul aklamasi atau rekayasa politik. Sebab konflik kepengurusan Golkar periode sebelumnya muncul karena adanya aklamasi.
"Intinya saya nggak mau terulang aklamasi-aklamasi yang dipaksain dan direkayasa. Ya biar saja demokrasi. Apapun hasilnya nanti," kata dia.
Luhut menyerahkan seluruh proses pelaksanaan munaslub kepada forum.
"Intinya saya nggak mau terulang aklamasi-aklamasi yang dipaksain dan direkayasa. Ya biar saja demokrasi. Apapun hasilnya nanti," kata dia.
Luhut menyerahkan seluruh proses pelaksanaan munaslub kepada forum.
"Silakan saja, yang penting kan gimana hasil akhirnya. Pertanyaannya, AD/ART membolehkan nggak (voting tertutup)? Jangan dipaksain. Kemudian floor membolehkan nggak? Kalau floor bilang terbuka ya terbuka, kalau floor bilang tertutup ya tertutup. Nggak masalah. Asal jangan dipaksakan," kata dia.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD