Suara.com - Presiden Filipina terpilih Rodrigo Duterte berjanji akan mengesahkan kebijakan hukuman mati dengan tiang gantungan bagi para pelaku kriminal. Duterte juga memberikan polisi hak tembak di tempat bagi pelanggar hukum.
Saat memberikan komentar pertamanya kepada wartawan usai memenangkan pemilihan presiden 9 Mei lalu, Duterte mengatakan, "Apa yang akan saya lakukan adalah mendesak Kongres untuk mengesahkan kembali hukum mati di tiang gantungan".
Duterte mengatakan, ia lebih memilih eksekusi mati dengan tiang gantungan ketimbang regu tembak. Duterte beralasan, ia tidak ingin membuang-buang peluru. Menurutnya, menghukum mati penjahat dengan cara menggantung lebih manusiawi.
Eksekusi mati akan diberikan dalam sejumlah kasus seperti penyalahgunaan narkotika, pembunuhan, pemerkosaan, dan perampokan.
Hukuman mati sudah dihapuskan di Filipina pada tahun 2006 oleh presiden yang berkuasa saat itu, Gloria Arroyo.
Duterte, yang dijuluki sebagai "Sang Penghukum" karena ketegasannya menumpas kejahatan saat menjadi wali kota Davao, berjanji akan memberikan pasukan keamanan hak untuk melakukan tembak di tempat.
"Jika Anda menolak, menunjukkan perlawanan dengan kekerasan, maka perintah saya kepada polisi adalah tembak di tempat," kata Duterte seperti dikutip AFP.
"Tembak di tempat untuk kejahatan terorganisir. Anda dengat itu? Tembak di tempat untuk setiap kejahatan terorganisir," sambungnya.
Sejumlah kelompok pembela hak asasi manusia menduga, lebih dari 1.000 orang tewas di tangan "pasukan pembunuh" Duterte saat dirinya menjadi wali kota Davao. Bahkan, oleh mereka, Duterte dilabeli sebagai "Wali Kota pasukan pembunuh" pada tahun 2015.
Sebelumnya, ia bertekad untuk membunuh para kriminal lalu membuang mayatnya di Teluk Manila untuk menggemukkan ikan yang hidup di perairan tersebut.
Duterte juga dijuluki "Duterte Harry", meminjam nama karakter film yang diperankan bintang Hollywood lawas, Clint Eastwood, "Dirty Harry". Tak cuma itu, pernyataannya yang kerap dihiasi kata-kata kasar, membuatnya dipanggil "Donald Trump dari Timur". Duterte akan diambil sumpahnya sebagai presiden pada 30 Juni mendatang. (Independent)
Berita Terkait
-
Duterte Ditangkap dan Diadili, 20.000 Pendukung Mengguncang Filipina!
-
Di Balik Penahanan Mantan Presiden Rodrigo Duterte: Benarkah Ada Seteru Dinasti Politik Filipina?
-
Seumur Hidup di Penjara? Duterte Ditahan, ICC Siap Mengadili Kejahatan Kemanusiaan
-
Putri Duterte Rodrigo Murka Usai Penangkapan Ayahnya oleh ICC
-
Ayah Wapres Filipina Resmi Ditangkap Polisi, Publik Sentil Fufufafa: Bapaknya Kapan?
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
Terkini
-
Narkoba Rp29 Triliun Dibakar, Aset Bandar Rp241 Miliar Dipamerkan di Depan Prabowo
-
Transportasi Jakarta Makin Nyaman, Pramono Resmikan Layanan Kesehatan di Stasiun MRT
-
Gaya Koboi Bikin Gibran-KDM Keok, PAN Sulit Gaet Purbaya usai Masuk Bursa Cawapres, Mengapa?
-
Patut Diacungi Jempol, Perempuan Ini Berani Tegur Oknum Polisi Usai Jadi Korban Catcalling
-
Nasib Sahroni-Nafa Urbach hingga Uya Kuya di Ujung Tanduk, MKD DPR Resmi Gelar Sidang
-
Blak-blakan Prabowo: Ini Tugas Utama yang Saya Berikan ke Kapolri Sejak Hari Pertama!
-
Komisioner KPU Kena Sanksi Jet Pribadi: DPR Turun Tangan, Ini yang akan Dilakukan!
-
Borok 'Wakil Tuhan' Terkuak! 3 Hakim Pemutus Vonis Lepas Korupsi CPO Dituntut 12 Tahun Penjara
-
Bobby Nasution: Intervensi Harga Cabai Merah Semata-mata untuk Kepentingan Masyarakat
-
Mendikdasmen Soroti Fenomena 'Xenomania', Sebut Anak Muda Lebih Bangga Bahasa Asing