Suara.com - Mantan Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsudin bersama rombongannya mendatangi Ketua DPR RI Ade Komarudin. Tujuan kedatangan mereka adalah untuk memperkenalkan perkumpulan yang mereka bentuk, yaitu Pergerakan Indonesia Maju.
Dalam pertemuan tersebut, Din memaparkan program-program yang akan dijalankan oleh PIM.
"Maka program-program kami nanti, program kemasyarakatan, kemanusiaan dan ada di lapis bawah, di desa-desa," kata Din, di Ruang Tamu Ketua DPR RI, Gedung Nusatara III, Jakarta, jumat (20/5/2016).
Kata Din, dalam waktu dekat PIM akan menjalan program yang mereka sebut Desa Pintar. Katanya, program tersebut akan menyediakan fasilitas edukatif di desa-desa, seperti perpustakaan, taman baca, serta ruang interkasi antar warga.
"Segera akan kita mulai yang kami sebut dengam desa pintar, terdiri dari perpustakaan, taman bacaan, ada ruang untuk interaksi antar warga, dengan program-program yang terarah dan terstruktur," tutur Din.
Selain itu, kata Din, PIM juga memiliki program Desa Maju Mandiri Energi. Melalui program tersebut, kata Din, PIM akan mengeksplor potensi-potensi energi yang bisa manfaatkan untuk kemaslahatan masyarakat desa.
"Kemudian ada desa maju mandiri energi, kita juga ingin mengeksplor energi-energi setempat, entah surya, angin, ombak, ada juga dari nabati, untuk kepentingan rakyatnya," ujar Din.
Din melanjutkan, PIM juga memiliki program Percepatan Literasi. Katanya, dengan program tersebut, PIM akan membantu masyarakat agar bisa membaca dengan baik dan benar.
"Ada juga program Percepatan Literasi untuk rakyat, kita bisa beri kemampuan untuk bisa membaca, kita dorong untuk gemar membaca dan bisa membaca dengan baik," tutur Din.
Kemudian program terakhir, lanjut Din, yaitu program pendirian Rumah Aladin. Katanya, Aladin merupakan singkatan dari atap, lantai dan dinding. Menurut Din, hingga saat ini, masih banyak rakyat Indonesia yang tidak memiliki hunian layak.
"Terakhir pendirian Rumah Aladin untuk rakyat, maksudnya atap, lantai, dinding. Banyak rakyat kita yang belum punya hunian yang layak, masih tinggal di kandang sapi dan lain sebagainya," tutur Din.
"Program-program seperti itulah, tapi dikerjakan bersama-sama, bersifat lintas," Tambah Din.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Wagub Aceh ke Pemerintah Pusat, Bantuan Rumah Rusak Berat Minta Naik Jadi Rp 98 Juta
-
Akhir Polemik Peter Berkowitz: PBNU Maafkan Gus Yahya, Muktamar Segera Digelar
-
Gedung Parkir Berlantai Dua Ambruk di Jakut, Bocah Ketakutan Dengar Suara Retakan
-
Contraflow Tol Cikampek Dihentikan, Arus Lalu Lintas Kembali Normal
-
Tertinggi Rp6 Juta! Ini Daftar Gaji Minimum 27 Daerah di Jabar 2026, Daerahmu Urutan Berapa?
-
Menteri PPPA Soroti Vonis 9,5 Tahun Pelaku Kekerasan yang Tewaskan Balita di Medan
-
Prabowo Sampaikan Pesan Natal 2025: Perteguh Persatuan dan Doakan Korban Bencana
-
Buron Kasus Peredaran Narkotika Jelang Konser DWP Menyerahkan Diri ke Bareskrim
-
Geger Buku 'Reset Indonesia' Dibubarkan, Jimly: Ini Bukan Merusak, Tapi Menata Ulang
-
Gubernur Bobby Nasution Perpanjang Status Tanggap Darurat Bencana hingga 31 Desember 2025