Suara.com - Sebuah laporan dari LSM hak asasi manusia internasional di Inggris, Syrian Observatory for Human Rights mencatat ada 60 ribu orang yang tewas disiksa dan sekarat di penjara Suriah. Mereka dituduh negara sebagai pemberontak.
Jumlah tersebut didapat dari sumber-seumber pemerintah suriah. Kematian itu terjadi sejak 5 tahun terakhir, tepatnya sejak Maret 2011.
"Sejak Maret 2011, setidaknya 60.000 orang kehilangan nyawa mereka untuk penyiksaan atau kondisi yang mengerikan, terutama kurangnya obat-obatan atau makanan, di penjara rezim," kata pimpinan Observatorium, Rami Abdel Rahman.
Sementara, Staffan de Mistura, utusan PBB khusus untuk Suriah, baru-baru ini memperkirakan bahwa 400.000 orang telah meninggal sepanjang lima tahun terakhir.
Namun menghitung korban tewas yang tepat tidak mungkin bisa dilakukan. Sebab di Suriah pernah terjadi penghilangan paksa puluhan ribu warga Suriah. Nadim Houry, seorang peneliti Timur Tengah berbasis di Beirut mengakui hal itu. Lembaganya, Human Rights Watch (HRW) menuduh pemerintah Suriah di balik penyiksaan itu.
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan Desember lalu, HRW menyimpulkan bahwa foto-foto mendokumentasikan kematian lebih dari 28.000 kematian di tahanan pemerintah.
"Belum ada kemajuan tahanan. Seluruh dunia melihat penahanan skala besar dan kematian dalam foto Caesar, dan meskipun semua ini, tidak ada reaksi," kata Houry.
Februari 2016 laporan, Dewan Hak Asasi Manusia PBB menuduh pemerintah dan oposisi kedua pasukan, termasuk al-Nusra dan ISIS juga melakukan penyiksaan. Mereka melakukan kejahatan perang.
"Melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan pembunuhan dan penyiksaan, dan kejahatan perang," begitu catat Dewan HAM PBB. (aljazeera)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
Terkini
-
Digugat Aceh, Kemenag dan Kemenkum Yakin UU Zakat Tidak Bertentangan dengan UUD 45
-
HUT ke-80 TNI di Monas, DLH DKI Kerahkan 2.100 Petugas Kebersihan
-
Terima Rp 32 Miliar dari Korupsi Dana Hibah, KPK Sita 6 Aset Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi
-
Blak-blakan! KPK Ungkap Peran Kakak Cak Imin, Khofifah hingga La Nyalla di Kasus Hibah Pokmas Jatim
-
Shopee dan Vidio Hadirkan Fitur Vidio Shopping, Cara Baru Belanja Praktis Sambil Nonton Tayangan
-
PNS DKI Dirikan Toko Mandiri, Komunitas Difabel Makin Pede: Kami Bisa Berdiri di Atas Kaki Sendiri
-
PLTS Terapung Kapasitas 92 MWp di Waduk Saguling Tengah Digarap PLN, Jadi Solusi Energi Bersih
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 3 Oktober 2025: Jawa dan Bali Dominan Berawan
-
KPK: Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Diduga Terima Rp 79,7 Miliar dari Kasus Dana Hibah
-
Mengenal Kapal Flotilla yang Bawa Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza Tapi Disergap Tentara Israel