Sedikitnya 81 anak buah kapal dari Indonesia, Vietnam, Filipina, Tanzania dan Mozambik diperlakukan tidak manusiawi oleh majikannya di Taiwan. Kenyataan ini diungkapkan oleh "Global Worker Organization" (GWO) yang berpusat di Taipei.
"Kami mengecam keras perlakuan tidak manusiawi tersebut," kata Direktur GWO Karen Hsu dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis malam (26/5/2016).
Menurut GWO, mereka ditempatkan pada satu ruangan tertutup dengan sedikit sirkulasi udara.
Lembaga nonpemerintahan yang bergerak di bidang peberdayaan tenaga kerja asing di Taiwan itu mengungkapkan bahwa 81 pekerja asing tersebut secara resmi bekerja sebagai nelayan di Taiwan.
"Namun di atas kapal, mereka dikurung dalam ruangan dengan jendela tertutup yang menyisakan sedikit ventilasi. Hal itu dilakukan pihak pengelola kapal karena takut para pekerja asing itu melarikan diri," ujarnya.
Menurut dia, kasus itu telah ditangani Kejaksaan Kaohsiung yang diikuti perintah penangkapan empat nakhoda beserta tujuh karyawan atas tuduhan pelanggaran hukum perdagangan manusia.
Terungkapnya kasus itu bermula dari penyelidikan kaburnya pekerja asing asal Vietnam. Pihak kejaksaan mendapatkan informasi adanya kapal ikan merapat di Pelabuhan Kaoshiung, wilayah selatan Taiwan.
Pada 20 Mei 2016, pihak kepolisian, imigrasi dan badan keamanan laut setempat juga menggerebek rumah penampungan para ABK yang sangat tidak layak.
Karen mengatakan, para ABK dikurung dalam ruangan terkunci yang dilengkapi kamera sirkuit (CCTV). "Ruangan yang luasnya hanya 67 meter persegi itu dihuni oleh 50-60 orang dan hanya ada satu WC," ujarnya.
Setelah diproses dan pelakunya dikenai hukuman denda, maka dari 81 ABK tersebut, sebanyak 58 orang pekerja asing memilih untuk tetap bekerja dengan alasan ekonomi. Sedangkan 23 pekerja asing lainnya bersedia menerima bantuan permukiman dari otoritas Taiwan. (Antara)
Berita Terkait
-
Eksploitasi Pekerja di Taiwan Mengincar WNI, Modus Iming-iming Gaji Besar
-
Siap Comeback, F4 Akan Gandeng Jay Chou dan Ashin Myday
-
Tai Tzu Ying Umumkan Pensiun, Akhiri Perjalanan Gemilang di Dunia Bulu Tangkis
-
Apa Itu Asam Benzoat yang Bikin Basreng Indonesia Ditarik BPOM Taiwan
-
Resep Membuat Basreng Tanpa Asam Benzoat di Rumah, Tetap Renyah dan Tahan Lama
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana